Peringati Hari Strategi Konservasi Sedunia, Ini yang Dilakukan DLH Jombang

Peringati Hari Strategi Konservasi Sedunia, Ini yang Dilakukan DLH Jombang

Aksi tanam pohon oleh DLH Jombang di Bukit Matahari, Desa Panglungan, Kecamatan Wonosalam. Jombang, memorandum.co.id - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jombang, melaksanakan acara aksi tanam pohon dalam rangka Hari Strategi Konservasi Sedunia di Bukit Matahari, Desa Panglungan, Kecamatan Wonosalam, Selasa (28/2/2023) Hari strategi konservasi dunia diperingati pada 6 Maret. Karena pada tanggal tersebut, di tahun 1980 dirilis sebuah dokumen bertajuk World Conservation Strategy (WCS) melibatkan 31 negara dunia. Sehingga, setiap tahun pada 6 Maret, masyarakat peduli lingkungan hidup memperingatinya sebagai Hari Strategi Konservasi Sedunia. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jombang, Miftahul Ulum mengatakan, bahwa konservasi adalah upaya meliputi perlindungan terhadap flora dan fauna liar dan berbagai kegiatan yang dilakukan untuk menghidupkan dan melestarikan satwa dan tumbuhan. "Beberapa cara yang dilakukan adalah dengan membuat hutan konservasi khusus satwa tertentu atau kegiatan penanaman kembali," katanya. Ulum menjelaskan, bumi sebagai tempat tinggal manusia harus dijaga, dirawat, dan dimanfaatkan dengan tepat secara bijaksana, agar sumber daya alam yang ada dapat terpelihara dengan baik. Diperlukan tindakan yang arif dalam mengelola sumber daya alam, sehingga ekosistem dapat terselamatkan sejalan dengan aktifitas pembangunan. "Oleh karena itu, perlu dibuat strategi konservasi dan perencanaan matang agar hal ini bisa terlaksana," jelasnya. Ulum mengungkapkan, tentunya kegiatan ini akan terlalu sulit apabila dilakukan oleh satu pihak. Diperlukan kerja sama antara pecinta lingkungan, pemerintah dan setiap warga negara untuk mewujudkan masyarakat yang cinta akan lingkungan sekitarnya. Strategi konservasi tidak bisa dilakukan oleh beberapa pihak. "Karena untuk menciptakan bumi yang ramah bagi makhluk hidup, semua warga dunia harus berperan serta," ungkapnya. Ulum membeberkan, saat ini dunia, termasuk negara Indonesia, menghadapi permasalahan yang cukup serius terkait lingkungan. Pembangunan dalam skala yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya, dan inovasi terus menerus yang bila dilakukan tanpa tanggung jawab, bisa memberikan dampak yang tidak baik bagi ekosistem. "Selain itu kebutuhan yang semakin meningkat berdampak pada pandangan dangkal manusia ketika memutuskan mengeksploitasi sumber daya alam," beber Lelaki eks Kadis PUPR Jombang ini. Ulum menegaskan, hal tersebut berakibat pada meningkatnya intensitas bencana alam dan terciptanya kondisi yang akan merugikan keberlangsungan hidup manusia di masa depan. Seperti erosi tanah, hilangnya lahan pertanian, peningkatan polusi, penggundulan hutan, degradasi dan kerusakan ekosistem. "Serta kepunahan spesies dan varietas unggulan yang bahkan hilang sebelum sempat ditemukan," tegasnya. Menurut Ulum, maka strategi konservasi bertujuan mendorong pola pembangunan yang ramah secara ekologis dengan nilai guna yang tinggi, dan dapat bertahan lama. Selaras dengan kebijakan pemerintah pusat yang menetapkan strategi nasional untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals) yang harus didukung oleh pemerintah daerah sampai dengan pemerintah desa. "Strategi konservasi yang terintegrasi dilakukan dengan meningkatkan komunikasi antara pemangku kebijakan pemerintah, para ahli konservasi, dan pelaku pembangunan," ujarnya. Kemudian Ulum menerangkan, salah satu upaya yang dilakukan dalam konservasi adalah melalui kegiatan penanaman seperti saat ini. Kegiatan ini juga sebagai tindak lanjut dari program yang sudah di launching pada 12 Desember 2022, yaitu Jombang Lestari. Aksi tanam pohon ini bertujuan untuk pemulihan lahan kritis dan perlindungan sempadan sungai dan mata air. "Melalui kegiatan ini kami berharap dapat meningkatkan partisipasi dengan pola pendekatan dan edukasi pada masyarakat karena hal tersebut sangat terkait dengan perilaku, kebiasaan dan budaya masyarakat, tentang bagaimana memperlakukan dan menghargai lingkungan dengan lebih baik lagi," terangnya. Ulum berharap, agar kegiatan ini dapat memberikan manfaat terhadap alam dan lingkungan. Mari lestarikan alam, jaga lingkungan dan jaga hutan dengan keanekaragaman hayatinya. "Marilah bersama kita wujudkan lingkungan hidup yang lebih baik demi generasi kita yang akan datang. Semoga Tuhan memberikan ridho-nya kepada kita semua," pungkasnya. Hadir dalam kegiatan aksi tanam pohon yakni, Forkopimca Wonosalam, perwakilan dari Perum Perhutani KPH Jombang, Kepala Desa se-Kecamatan Wonosalam, dan para undangan. (yus)  

Sumber: