Pilkades Serentak Jilid II, Polres Bangkalan Fokus Latihan Dalmas Lanjutan
Bangkalan, Memorandum.co.id - Gawe akbar Pemilihan Kepala Desa (Pilkedes) serentak jilid II di Kabupaten Bangkalan kian dekat. Tepatnya bakal dihelat Rabu (23/5) mendatang. Atau tinggal 3 bulan lagi. Tercatat 149 dari 273 desa bakal menjadi tuan rumah pelaksana Pilkades serentak. Imbasnya, etos semangat Polres Bangkalan jadi semakin terpacu untuk mempersiapkan pengamanan pesta demorkasi rakyat khas pedesaan itu. Maklum, sebagai institusi pelindung, pengayom dan palayan masyarakat, Polres bakal momposisikan diri garda terdepan pengamanan Pilkades serentak. Selain itu, 149 desa pelaksana Pilkades serentak jilid II, tersebar masif di 17 dari 18 kecamata di Kabupaten Bangkalan. Karenanya, personel pengamanannya, tidak hanya melibatkan personel Shabara di lingkup Polres saja. ”Tetapi juga melibatkan sebagian besar personel dari 17 Polsek jajaran,” kata Kapolres Bangkalan, AKBP Wiwit Ari Wibisono, Rabu (15/2). Mereka, personel gabungan Polres dan Polsek jajaran, sejak Desember 2022 lalu, mulai rutin ditempa dengan pelatihan dalmas di Mapolres. Bahkan, mulai pekan kedua Pebruari saat ini, menu dan porsi latihan pengamanan untuk semua personel, mulai fokus pada olah pisik dan pelatihan dalmas lanjutan, setelah tuntas menekuni pelatihan dalmas awal. Penegasan AKBP Wiwid, sapaan akrab Kapolres, dibenarkan oleh Kasat Samapta, AKP Kharifim Kohar, sekaligus sebagai instruktur selama pelatihan. ”Ya mulai pekan ketiga Pebruari ini, menu pelatihan memang mulai fokus pada olah pisik dan materi dalmas lanjutan,” tandas AKP Harifi. Sejatinya, semua personel gabungan Polrtes dan sudah cukup menguasai teori dan praktik pengamanan, utamanya tertkait dalmas. Sebab mereka, sudah terbiasa menjadi tabir pengamanan aksi demo LSM dan publik di Pemkab, DPRD dan Polres. Jadi bagi mereka, rutinitas pelatihan saat ini, semacam refresh untuk meningkatkan kualitas kemampuan mereka di lapangan. Terakhir, AKP Harifi menjelaskan gambaran menu materi pelatihan dalmas lanjutan. Diantaranya, selain teori dasar dan praktik tentang sikap pasukan dalmas saat siaga di tempat, tehnik dan taktik saat pindah tempat, serta perubahan pola formasi di lapangan. ”Di sini, mereka sudah mulai menggunakan peralatan dalmas,” pungkas AKP Harifi Kohar.(ras)
Sumber: