Hasil Riset, Korupsi dan Kemiskinan Jadi Keprihatinan Warga Surabaya
Surabaya, memorandum.co.id - Kemiskinan dan korupsi menjadi masalah yang paling disorot oleh masyarakat Surabaya. Hal ini berdasarkan hasil riset yang dilakukan Surabaya Survey Center (SSC) dalam mengungkap masalah mendesak yang harus diselesaikan oleh pemerintah dengan responden masyarakat Surabaya. Direktur Riset SSC Edy Marzuki mengungkapkan, sebanyak 29,6% untuk masalah kemiskinan, sementara masalah pemberantasan korupsi menunjukkan hasil 12,5%. Diikuti masalah lainnya yakni, pengendalian harga sembako sebanyak 10,3%, UMKM sebanyak 8,5%, masalah Pendidikan 8,0%. "Lainnya seperti kriminalitas atau kemananan menunjukkan 6,1 persen dan kesehatan masyarakat 5,1 persen," jelasnya, Jumat (13/1/2023). Terkait masalah lainnya, Edy memaparkan presentasenya di bawah 5%. Yakni, masalah penegakan hukum 2,6%, lingkungan hidup dan bencana alam 2,0%, pelayanan administrasi publik 1,8%, penanganan Covid-19 dan dampaknya sebanyak 1,7%. Kemudian ada pula masalah infrastruktur pedesaan dan perkotaan 1,6%, perlindungan kebebasan berpendapat 1,3%, masalah pertanian/perikanan 0,5%. "Ini yang menarik, di Surabaya tampaknya sangat bertoleran, hingga maslah toleransi beragama menunjukkan angka 0,4 persen, sementara masyarakat yang memilih tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 0,6 persen," imbuhnya. Sebagai informasi, hasil penelitian yang dilakukan oleh SSC ini dilaksanakan mulai dari tanggal 1-10 Januari 2023 di 31 kecamatan di Surabaya. Sebanyak 1.200 responden dipilih dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. "Penentuan responden dalam setiap kartu keluarga (KK) ini dilakukan dengan bantuan kish grid," tuntas Edy. (bin)
Sumber: