Ibadah Sederhana, Pahala Maksimal
Surabaya, Memorandum.co.id - Keinginan masyarakat Indonesia untuk melaksanakan ibadah umrah serta haji tak jarang pupus dengan biaya yang menguras kantong. Namun, pemikiran itu seketika terbantahkan dengan program Atria Tour dan Travel. Pemilik Atria Tour and Travel, H. Zainal Abidin mencontohkan, dalam rombongan jemaah di perusahaanya, ada satu orang yang memiliki ekonomi sederhana. Orang itu setiap hari berjualan kue keliling. "Rindu ke Baitullah dan berziarah ke Rasullullah, itu beribu jalannya. Sambil berikhtiar, berharap Allah memampukannya," kata H Zainal Abidin. "Ada jemaah saya. Semangatnya untuk berkunjung ke Baitullah dan ziarah ke Rasulullah, sangat luar biasa. Mereka jualan kue keliling," imbuh dia. Sepulang menjajakan dagangannya, lanjut Zainal, pasangan suami istri itu singgah di rumah Silmi untuk menitipkan uang hasil jualannya. Tanpa terasa uang keduanya terkumpul hampir Rp 100 juta. "Sehingga mereka bisa berumrah bersama suaminya. Betapa senangnya mereka, dari komentarnya setia pkali berpapasan di Madinah maupun di Makkah," ucap dia. Menurut Zainal, hal itu merupakan makna dari ketika Allah mengundangnya, tiada halangan yang merintangi dan Allah-lah yang memampukan hambaNya yang terundang. "Maka tetaplah rindu Baitullah dan ziarah Rasulullah, sebagaimana dulu saat Nabi Ibrahim memanggilnya, kita semua Insyaa Allah pernah menjawabnya. Itulah salah satu indikator bahwa kita calon tamu Allah SWT dan Rasulullah SAW," tegas dia. Selain itu, ada pula karyawati sebuah pabrik sepatu yang ingin berangkat umrah. Semangatnya untuk berumrah juga luar biasa. Untuk menambah pendapatan agar bisa menabung, setiap berangkat kerja membawa dagangan kacang goreng. "Alhamdulillah, setelah cukup tabungannya mereka mendaftar ke Atria untuk berumrah jauh sebelum Covid-19," tutup dia.(fdn)
Sumber: