Pembuang Bayi Bohongi Suami, Jika Ia Alami Pendarahan Akibat KB Suntik

Pembuang Bayi Bohongi Suami, Jika Ia Alami Pendarahan Akibat KB Suntik

Surabaya, memorandum.co.id - Mardiana mengaku, terpaksa membunuh bayi keempatnya karena faktor ekonomi dan tidak punya biaya untuk merawatnya. Selain itu, lantaran anaknya hasil pernikahan siri dengan suaminya sudah tiga dan masih kecil-kecil. Sehari-hari, Mardiana bekerja sebagai juru parkir, sedangkan suami sirinya hanya driver online (ojol), yang penghasilannya tidak menentu. Mardiana merupakan asli Bengkulu. Dia saat ini dalam proses cerai. Dari hasil pernikahannya dengan suami pertamanya dikaruniai dua anak. Kemudian dia pergi merantau ke Surabaya sendiri untuk mencari pekerjaan. Hingga bertemu dengan suaminya ojol, yang diketahui duda tiga anak asli Jombang. Setelah dua hari berkenalan, lantas menikah siri dan tinggal di rumah kos di Jalan Dukuh Menanggal. Dari hasil pernikahan itu, Mardiana dikaruniai tiga anak. Namun, ketika melahirkan anak keempatnya, Mardiana terpaksa membunuhnya karena beban hidup merawatnya dianggap berat dan tidak mampu. "Faktor ekonomi Pak, saya sudah tidak sanggup membiayai perawatannya lagi," tutur Mardiana. Mardiana mengungkapkan, dulu untuk mencegah agar tidak punya anak lagi sempat ikut KB suntik. Namun karena tidak punya biaya lagi akhirnya berhenti. Hingga akhirnya hamil anak perempuan lagi. Kapolsek Gayungan Kompol Suhartono mengungkapkan, tersangka saat hamil ditanya warga mengaku bukan hamil, melainkan kena tumor. "Saat ditanya warga, tersangka mengaku kena tumor," ungkapnya. Bahkan, tersangka juga menutupi kelahirannya kepada suaminya bila usai pendarahan akibat efek suntik KB jadi perutnya membesar. "Intinya tersangka membunuh bayinya karena tidak mampu merawat dan tidak punya anak lagi. Sedangkan ketiga anak laki-laki sekarang masih kecil-kecil," tandas Suhartono. Seperti yang diberitakan sebelumnya, teka-teki pelaku pembuangan bayi di warung nasi sambal milik Saekan di depan Depot Mie 55 Jalan Menanggal akhirnya terungkap. Sosok wanita yang terekam closed circuit television (CCTV), itu adalah ibunya sendiri, Mardiana. Ibu 6 anak itu, dibekuk anggota Reskrim Polsek Gayungan di tempat kosnya di Jalan Dukuh Menanggal. (rio)

Sumber: