Berkat Wajah Terekam CCTV Musala, Maling Motor Bisa Ditangkap

Berkat Wajah Terekam CCTV Musala, Maling Motor Bisa Ditangkap

Surabaya, memorandum.co.id - Seorang bandit motor ditangkap di rumahnya berkat aksinya terekam closed circuit television (CCTV) Musala Al Mubarok,  Jalan Benowo Sawah, Pakal. Kesialan itu dialami Joko Slamet (52), warga Jalan Dukuh Kauman, Pakal, ketika usai mencuri motor motor Honda Vario AD 4437 ZA, milik penghuni kos, Gianto (41). Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, kini Joko mendekam di jeruji besi Mapolsek Pakal. Selain itu, polisi juga menyita sebuah kunci T dan baju yang dikenakan saat mencuri sesuai di gambar CCTV. "Tersangka kami tangkap berkat aksinya terekam CCTV musala ketika mendorong motor di rumah kos Dukuh Kauman," kata Kanitreskrim Polsek Pakal Iptu Samikan, Senin (28/11/2022). Informasi yang dihimpun, modus operandi Joko mencari sasaran dengan mengendarai motor sendirian di sekitar Benowo Sawah pada  Oktober 2022, sekitar pukul 19.00. Sampai di rumah kos, ia melihat banyak motor diparkir. Kesempatan itu, dimanfaatkan tersangka untuk mencuri motor. Setelah dirasa aman, tersangka lalu masuk dan merusak kunci setir menggunakan kunci T. Setelah berhasil Joko kemudian mendorong motor curian menjauhi rumah kos dan melarikan diri. Sedangkan korban baru mengetahui motornya raib keesok harinya dan langsung melapor ke Polsek Pakal. Polisi yang mendapatkan laporan langsung mengecek ke TKP dan memeriksa CCTV. Alhasil, petugas berhasil mengidentifikasi tersangka dan menangkap Joko di rumahnya tanpa perlawanan. "Setelah kami analisa dan mencocokkan ciri-ciri pelaku di CCTV, mirip tersangka. Kami tangkap dan saat diinterogasi dengan menunjukkan bukti gambar di CCTV, tersangka mengakui perbuatannya," beber Samikan. Selanjutnya, tersangka dibawa ke Mapolsek Pakal guna diproses hukum lebih lanjut. Di hadapan penyidik, Joko mengaku baru kali pertama mencuri motor. "Motor curian sudah saya jual ke penadah di Pasuruan seharga Rp 4 juta," terang Joko. Joko mengaku, mengendarai motor di Pasuruan. Setelah menjual ia pulang ke Surabaya naik bus. "Uang hasil penjualan motor habis buat kebutuhan sehari-hari dan mabuk di kafe," tutur Joko. (rio)

Sumber: