Maba Sumbawa Barat Disambut Tari Gegan Gentar di Kota Malang
Pembina Maba Sumbawa Barat dan ketua IKPM serta maba foto bersama. Malang, memorandum.co.id - Sejumlah mahasiswa baru (maba) asal Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, disambut dengan tari Gegan Gentar di sekretariat Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiwa (IKPM) Kabupaten Sumbawa Barat di Malang, Jalan Kadaka Kecamatan Lowokwatu, Kota Malang, Minggu (9/10/22). Gegan dalam bahasa Sumbawa berarti semangat dan gentar memiliki arti getar. Getaran untuk hidup. Filosofi ini, berarti semangat yang meledak-ledak untuk tetap hidup dan berproses. Sementara penampil tari menggunakan kain sebagai properti. Melambangkan sifat fleksibelitas dalam hidup. Mampu menyesuaikan diri dalam berbagai kondisi dan situasi, di manapun, walaupun banyak rintangan. "Para mahasiswa itu, harus bisa beradaptasi menyesuaikan dengan lingkungan dan melawan rintangan. Jika nantinya sudah sukses, jangan lupa saat masih sengsara. Harus punya kepedulian dan empati terhadap kondisi lingkungan," terang Pembina Mahasiswa Sumbawa Barat di Kota Malang, Sumardan SH Pria yang juga berasal dariĀ Bagat Monting, Sumbawa Barat ini berpesan, agar para mahasiswa rajin dan terus belajar. Bahkan, tidak berpuas diri dengan sampai gelar S1. Namun, lebih dari itu, harus melakukan studi sampai jenjang selanjutnya. Apalagi, negara berkewajiban memfasilitasi, bahwa tidak ada yang tidak menempuh pendidikan. "Jika nanti sudah Sarjana, kalau bisa tetap berlanjut ke jenjang selanjutnya. Jadilah mahasiswa prestasi, ajukan beasiswa bahkan termasuk ke pemerintah daerah setempat. Karena, ada anggaran untuk pendidikan," lanjut pria yang berprofesi advokad ini. Lebih lanjut ia berharap, jika para mahasiswa sudah selesai dalam studi untuk segera pulang ke daerahnya. Membangun daerahnya, yang masih mempunyai potensi besar. Jika masih melanjutkan studi, serius untuk belajar dan berkarya meskipun di rantauan. Sementara itu, Ketua Umum IKPM Dodi Bolang Perdiansyah mengaku, di organisasi yang ia pimpin, cukup banyak kegiatannya. Salah satunya, diskusi yang dilakukan secara rutin. "Untuk sambut mahasiswa ini, sekaligus tiga angkatan. Karena 2 tahun sebelumnya tidak bisa terlaksana karena pendemi. Dan kami sengaja menghadirkan senior dari Sumbawa Barat kepada mahasiswa baru. Sehingga menjadi tolak ukur dan menambah semangat para maba," kata mahasiwa UMM ini. (edr)
Sumber: