Camat Mediasi Kasus Chat Sayang Kades Pringgodani

Camat Mediasi Kasus Chat Sayang Kades Pringgodani

Jember, memorandum.co.id - Camat Sumberjambe Djoni Nurtjahjono telah memanggil dan mempertemukan para pihak buntut kasus chat (pesan) bertuliskan kata sayang yang dikirim Kepala Desa (Kades) Pringgodani, Rudy Hariyanto, kepada istri salah satu warga Kalisat. Bahkan kades tersebut sebelumnya telah diminta untuk membuat surat pernyataan.  Djoni Nurtjahjono mengatakan, pihaknya telah melakukan pembinaan secara lisan terlebih dahulu. “Dalam surat pernyataan tertulis pak kades Yayan berjanji tidak akan mengulangi lagi. Kalau memang ada tanda-tanda atau laporan tetap seperti itu, ya kita lakukan teguran tertulis dan ditembuskan ke dispemasdes dan inspektorat,” kata Djoni saat dihubungi melalui telepon selulernya, Kamis (4/8/2022). Menurut Djoni Nurtjahjono, sudah sepantasnya sebagai pejabat publik tidak melakukan hal seperti itu. Sebab, akan menjadi preseden buruk bagi seorang pemimpin yang memberi contoh tidak baik kepada warganya. Untuk diketahui Kepala Desa Pringgodani,  Rudy Hariyanto menulis surat pernyataan yang disaksikan istrinya  dalam keadaan sadar tanpa ada paksaan dari pihak manapun, tertanggal Senin (1/8/2022). Rudy Hariyanto kepada wartawan memorandum.co.id, tidak banyak bicara saat hendak dikonfirmasi. “Saya tidak bisa komentar terkait surat pernyataan itu, karena hal yang pribadi,” kilah Rudy Haryanto, Kades Pringgodani saat ditemui, Rabu (3/8). Terpisah, pasangan yang berinisial L dan istrinya S itu telah dikarunia dua putra merupakan seorang pengusaha elektronik di Kecamatan Kalisat. Dia merasa gerah istrinya dipanggil sayang oleh sang Kades Pringgodani. “Awalnya iseng ngecek handphone milik istri yang tidak diduga ada nomor asing memanggil sayang. Ternyata nomor Pak Kades Yayan. Yang membuat marah pasalnya istri takut menceritakan kalau digoda,” ungkap bapak dua putra tersebut. Tidak lama kemudian, sang istri mengaku nomor tersebut milik Yayan panggilan akrab Kades Rudi Haryanto. Lalu warga Kecamatan Kalisat ini langsung klarifikasi kepada sang kades Pringgodani. Awalnya yang bersangkutan tidak mengakui, namun setelah bukti-bukti chatting yang masuk tersebut dibeber kepada istri kades, baru dirinya mengaku. “Dalam chatting-an curhat yang isinya menjelek-jelekan istrinya sendiri, dan terakhir pada Selasa (26/7) lalu, saya keluar rumah membawa mobil dan difoto yang kemudian dikirimkan kepada Yayan. Ditambahi keterangan koko berangkat, kalau ke rumah masuk saja pintunya tidak dikunci,” ungkap dia. Berdasar jejak digital yang tersimpan tersebut, dirinya tidak rela ada pihak ketiga yang merusak rumah tangganya. “Untuk itu, agar tidak terulang kembali kami minta membuat surat pernyataan tersebut,” pungkas bapak dua putra ini. (edy/lis)

Sumber: