Derita Panjang Pasangan Suami-Istri di Atas Ranjang (3)
Penjelasan dr Yuni bisa diterima logika. Hayong merekam konsultasinya dengan dr spesialis yang masih muda dan cantik ini untuk ditunjukkan ke istri. Dijelaskan dr Yuni bahwa vaginismus umumnya ditandai gejala berupa sensasi panas seperti terbakar, sulit penetrasi, lubang vagina menutup, dan kaku otot pada bagian lain. Kisah Hayong dan Linda yang tidak bisa penetrasi selama sembilan tahun adalah kasus terlama kedua yang pernah ditangani. Dia pernah menangani kasus yang lebih parah: suami-istri yang 14 tahun gagal melakukan penetrasi. "Ada yang datang sebulan setelah menikah, ada yang setahun, dua tahun, bahkan yang paling lama ya yang 14 tahun tadi. La iya kok betah lho 14 tahun tidak pernah merasakan kenikmatan itu,” kelakar dr Yuni. Hayong tersenyum. Diakui Hayong, sebenarnya dia dan Linda pernah mengonsultasikan masalah ini dengan dokter teman Yuni. Dulu. Sangat dulu. Pada bulan-bulan pertama mereka keduanya menikah. Tapi, tidak ada hasilnya. Waktu itu dokter tadi menyebut tidak ada masalah berarti pada kasus Hayong vs Linda. Dikatakan keduanya hanya terlalu tegang saat mengawali pertarungan. “Kalian harus rileks saat memulai dan melakukannya,” kata sang dokter. Hayong mengaku tidak mungkin bisa rileks, wong sejauh itu dia tidak pernah sama sekali berhubungan intim. Dengan siapa pun. Onani saja dia haramkan. Dia hanya bisa membayangkan, membayangkan, dan membayangkan tanpa ada “campur tangan”. Apalagi campur yang lain. Demikian juga pengakuan yang didengar Hayong dari Linda. Bahwa gadis itu benar-benar vrigid-gid-gid-gid saat menikah. Perawan-wan-wan-wan. Gres ewes-ewes. Karena gagal meski sudah konsultasi dengan dokter itulah yang menyebabkan Linda trauma berkonsultasi dengan dokter lain. Siapa pun. Boso Suroboyone, Linda wis gak ngandel barek dokter. “Kami sudah berusaha sesantai-santainya saat hendak memulai, tapi tidak pernah bisa santai beneran. Hati masih deg-degan. Sekujur tubuh masih seperti gringgingen total,” aku Hayong. Pulang dari rumah sakit, penjelasan dr Yuni tadi lantas disampaikan ke Linda. Bahwa masih ada harapan meski sudah sangat terlambat. Syaratnya, mereka harus bersedia menjalani prosedur yang akan disarankan dokter. “Insya Allah berhasil. Dokternya pernah menangani kasus seperti kita. Mereka bahkan sudah hampir 15 tahun gagal penetrasi. Kita masih mending cuma sembilan tahun. Mau ya Mel?” rayu Hayong. Hayong melihat setitik binar kecil kegembiraan di mata istrinya. Ada, meski tidak terlalu terang. Agak redup. Yang penting ada. Walau begitu, Linda tidak serta merta mengiyakan ajakan Hayong untuk menemui dr Yuni. “Dia minta waktu satu atau dua minggu, Om. Untuk memompa semangat dan kekuatan agar tidak ada lagi keraguan. Kepercayaan harus benar-benar terpatri di dalam dara,” kata Hayong. (jos, bersambung)
Sumber: