Gagal Curi Motor di Kembang Kuning, Sejoli Babak Belur dan Bonus Penjara

Gagal Curi Motor di Kembang Kuning, Sejoli Babak Belur dan Bonus Penjara

Surabaya, memorandum.co.id - Sepak terjang JR (23), warga Jalan Gubeng Masjid dan kekasihnya NM (21), wanita asal Jalan Menur, menjadi pencuri motor harus berakhir di penjara. Keduanya diamankan usai tepergok mencuri motor yang parkir di depan sebuah warung kopi (warkop) Jalan Kembang Kuning, Surabaya. Tak hanya JR dan NM, aksi pencurian itu juga melibatkan seorang terduga pelaku lain yakni berinisial IT alias Itong. Saat penangkapan, Itong berhasil melarikan diri dari kejaran warga sekitar. "Satu pelaku masuk DPO," terang Kanitreskrim Polsek Tegalsari AKP Marji Wibowo, Rabu (27/7/2022)sore. Marji menjelaskan, aksi pencurian tersebut bermula ketika korban memarkirkan motor miliknya di depan warung kopi Jaya Jalan Kembang Kuning. Tak lama berselang, tersangka JR mendekati motor itu dan merusak rumah kontak dengan memakai kunci letter T yang telah disiapkan. Setelah merusak dan berhasil membuka kunci motor, tersangka JR dengan cepat membawa kabur motor. Agar korban tak mengetahui, tersangka JR terlebih dulu mendorong motor tersebut. Sayang, upaya itu tak membuat tersangka berhasil . Korban berinisial B, warga Manukan Mukti, mengetahui jika motor miliknya didorong tersangka. Sembari terus berteriak, korban bersama penjaga dan pengunjung warkop melakukan pengejaran terhadap JR. Nah, saat itu, warga mendapati JR menghampiri NM yang ada tak jauh dari lokasi. Alhasil, keduanya pun harus rela menjadi sasaran amukan massa. Secara bergantian, warga melayangkan bogem mentah ke wajah kedua tersangka. "Kami amankan kedua tersangka sebelum massa makin banyak yang berkumpul," imbuh Marji. Sementara mengetahui aksi koleganya tepergok, Itong yang juga menunggu tidak jauh dari lokasi memilih melarikan diri. "Saat ini, yang bersangkutan masih dalam proses pencarian. Sudah kami kantongi identitas DPO nya," tegas Marji. Dari hasil pemeriksaan terungkap, jika JR, NM maupun Itong sudah beraksi di 15 TKP. Modusnya pun serupa. Mereka bergantian peran untuk menjadi eksekutor. Jika satu orang beraksi, dua orang lain berjaga di motor sarana yang ada di sekitar lokasi. Untuk melancarkan aksinya, mereka juga telah mempersiapkan kunci letter T dan mata kuncinya. "Gantian pak. Kadang saya, kadang juga teman saya (Itong, red). Saya lupa pastinya. Belasan kali pak," aku JR.(fdn)

Sumber: