Keluarga Korban Tabrak Lari Berharap Polisi Temukan Sopir Minibus

Keluarga Korban Tabrak Lari Berharap Polisi Temukan Sopir Minibus

Surabaya, memorandum.co.id - Insiden tabrak lari yang melibatkan motor dan mobil berjenis minibus di Jalan Mulyosari beberapa hari lalu menyisakan duka mendalam. Dalam kejadian tersebut, Abdul Mukti (49), tewas setelah menjalani perawatan medis di RSU Dr Soetomo. Sementara sang pengemudi mobil minibus berwarna putih masih bebas berkeliaran. Pihak kepolisian juga hingga saat ini masih belum temukan titik terang mengungkap kasus kecelakaan tragis tersebut. Pihak keluarga berharap, petugas segera menemukan sopir dan bertanggungjawab atas aksi mengemudi ugal-ugalan hingga menyebabkan tewasnya pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang ambil sampah milik warga kawasan Mulyosari itu. "Semoga sopir mobil yang menabrak ayah mertua saya cepat ketemu oleh polisi. Saya minta pertanggungjawabannya," kata Arif Sugianto, menantu korban saat ditemui di rumah kontrakannya Jalan Mulyosari 78, Selasa (26/7/2022)sore. Arif menjelaskan, korban atau mertuanya meninggalkan seorang istri yakni Rokhima dan tiga anak perempuan. Yang dia nikahi merupakan anak pertama yakni Rohliah. Putri kedua sudah bekerja sebagai cleaning servis di perguruan tinggi swasta (PTS) tidak jauh dari tempat tinggalnya. Anak terakhir Abdul Mukti masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 45. Putri yang menduduki kelas VIII itulah yang masih menjadi beban setelah meninggalnya Abdul Mukti. "Kalau yang dua sudah kerja. Tinggal satu masih SMP," imbuh tukang ojek online ini. Arif menjelaskan, tidak ada firasat terkait kejadian yang menewaskan mertuanya. Namun, sehari sebelumnya, Arif sedikit merasakan hal yang berbeda. Jika biasanya saat akhir pekan, ia keluar rumah bersama sang mertua waktu dini hari. "Saya itu ngalong (istilah cari penumpang online) pas malam minggu. Nah, bapak (Abdul Mukti, red) ambil sampah milik warga Mulyosari. Tapi waktu itu, saya tidak keluar. Jadi bapak sendiri. Bapak sempat mgomong, tapi saya lupa," imbuh dia. Selain menunggu hasil penyelidikan pihak polisi. Arif juga berupaya mencari bukti dan saksi terkait kecelakaan itu. Setiap hari, ia secara acak mendatangi warung kopi sekitar lokasi untuk menanyakan insiden itu. "Saya juga cari CCTV," tutup dia. Sementara itu, sepupu korban, Syaifudin menyebut, jika korban sehari-hari dikenal orang yang baik dengan keluarga maupun tetangga sekitar. Jika sore, Abdul selalu mengajak cucu-cucunya jalan-jalan. "Ya termasuk anak saya," tegas dia. Syaifudin menyebut, hingga saat ini semua keluarga Abdul Mukti masih berada di Kecamatan Camplong, Sampang. Setelah tahlilan tujuh harian, mereka berencana akan pulang ke Surabaya. "Kita yang bagian urus di Surabaya," imbuh dia. Beruntung, warga Sutorejo berbondong-bondong membantu kegiatan tahlilan di rumah korban. "Ya bareng-bareng begini mas. Ada yang masak. Ada yang bantu-bantu siapkan tempat tahlilan. Ya syukur alhamdulillah," pungkas dia. Diberitakan sebelumnya, kecelakaan terjadi di Jalan Mulyosari tepat di depan Bank BNI, Minggu (24/7)dini hari. Seorang pria berinisial DL itu tewas usai menjalani perawatan medis di Rumah Sakit (RS) Unair. Diduga kuat, warga Madura itu jadi korban kecelakaan. Ia terkapar usai ditabrak mobil berjenis minibus berwarna putih. "Benar mas. Dari keterangan saksi di lokasi, mobil penabrak, putih," kata Kanitlaka Satlantas Polrestabes Surabaya Ipda Suryadi, Senin (25/7/2022)petang. Suryadi menjelaskan, korban dinyatakan meninggal dunia tadi siang (kemarin, red). Saat ini, jenazah korban juga sudah ada di Madura untuk dimakamkan pihak keluarga. "Dimakamkan keluarga di Madura," imbuh mantan Kanitlantas Polsek Mulyorejo itu.(fdn)

Sumber: