Perkuat Ketahanan Pangan, PT. ATM Ajak Petani Jember Bergabung Sebagai Mitra

Perkuat Ketahanan Pangan, PT. ATM Ajak Petani Jember Bergabung Sebagai Mitra

Jember, Memorandum.co.id - Membantu ketahanan pangan Pemerintah, PT. Amerta Tani Maju (ATM) melirik Kabupaten Jember menjadi tempat untuk mengembangkan bisnis dengan menggandeng para petani. Perusahaan yang berdiri sejak 2021 ini menanam awal di lahan seluas 700 m2 di daerah Desa Bogem, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri dan sampai saat ini sudah menanam di lahan seluas 30 ha yang tersebar di Bojonegoro, Tuban, Kediri, Madiun, Trenggalek, Lamongan, dan Jember (Kencong dan Gumukmas). PT ATM membidangi pertanian tanam padi berbagai jenis di antaranya Japonika jenis Koshihikari bahkan sekarang mengembangkan tanaman beras Baroma/Basmati di bawah Komisaris Dinna Tanuhardja dan Presdir Thiono, Direktur Teknik Djoko Ardhityawan dan Adi sebagai Controler. "Kami senang bisa hadir di Jember untuk mengembangkan potensi bisnis pertanian khusus tanaman padi. Rencana musim tanam ke depan target kami seluas 800 hektare di Jawa Timur dan Jawa Tengah," kata Thiono, Direktur Utama PT ATM, Selasa (14/6/2022). Ia mengatakan, PT ATM yang berkantor di Kabupaten Kediri akan terus melakukan penelitian dengan beberapa perusahaan pupuk nabati untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen dan akan terus berupaya melakukan secara efisien serta profesional dalam pengelolaan manajemen sehingga bisa menjual hasil panen dengan harga terjangkau di pasar. "Kami membuka pintu selebar-lebarnya untuk Kelompok Tani menjadi mitra. Di daerah Jember selama ini dibantu oleh Bapak Subaedi dan Bapak Sali dari Kencong dan Gumukmas. Bertujuan meningkatan penghasilan para petani sehingga lebih sejahtera," tutur Thiono. Djoko Ardhityawan, Direktur Teknik menambahkan, pihaknya melirik dan ingin mengembangkan ke Kabupaten Jember sebab lahan pertanian di Jember luas dan bisa menanam 3 kali panen dalam satu tahun. "Kami menginginkan di seluruh wilayah Jawa Timur dan lahan serta sistem irigasinya mendukung, dan saya percaya untuk Jember pengairan bagus dengan masa tanam 120 hari, 1 hektare menggunakan pupuk semi organik bisa menghasilkan 7,8 ton, rendah kadar gula (Glikemik) dan pulen," pungkas Djoko. Sementara salah satu petani yang tertarik bergabung, Dwi Cahyo Winarno asal Kencong mengaku bergabung dengan PT ATM lantaran cara kerja dengan memberikan benih, pupuk dan membeli Gabah Kering Sawah (GKS) secara tunai hasil panen padi di sawah. "Untuk biaya, mulai benih, pupuk dan pembelian gabah kering sawah hasil panen langsung dibeli dengan harga di atas rata -rata standar pasar," urai Winarno.(edy)

Sumber: