Redam Konflik, Kapolres Lumajang Mediasi Warga dengan Sopir Truk Pasir

Redam Konflik, Kapolres Lumajang Mediasi Warga dengan Sopir Truk Pasir

Lumajang, memorandum.co.id - Warga memblokade akses jalan di Dusun Sudimoro, Desa Kalibendo, Kecamatan Pasirian, Selasa (7/6/2022) siang. Akibatnya,   terjadi protes oleh sejumlah sopir truk pasir yang hendak melintas. Setuasi semakin memanas  karena aksi protes sopir truk tersebut disertai dengan perusakan portal jalan. Untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, Kapolres Lumajang AKBP Dewa Putu Eka D turun  ke lapangan guna memediasi antara warga dengan para sopir angkutan truk pasir. “Dari kemarin-kemarin, sebenarnya sudah ada komunikasi tapi belum finish,” ujar Dewa. Persoalan terkait jalan tersebut sebenarnya bukan sekali ini terjadi. Namun sudah seringkali terjadi aksi protes serupa dari warga yang merasa keberatan apabila jalan desa mereka dilalui oleh truk pasir karena menyebabkan jalan menjadi rusak. “Pemerintah daerah sudah berencana untuk membuat jalan khusus tambang sehingga tidak mengganggu jalan masyarakat. Semua ini sedang berproses. Saya harap semua pengemudi truk saling berkoordinasi karena saya tahu di sini ada paguyupannya. Saling komunikasi dengan warga sekitar agak tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan,” jelas Dewa Putu Sebagai inisiator Satgas Pertambangan Pasir, Dewa berharap persoalan persoalan serupa bisa diselesaikan melalui jalan diskusi sehingga ada solusi terbaik bagi kepentingan bersama. “selain penataan tambang juga akan dibentuk atau diiniasiai untuk jalur tambang yang khusus bisa dilewati oleh dump truck pengangkut pasir dari area tambang menuju stokphile yang sudah ditentukan nantinya. Karena ini suatu rangkaian yang tidak terpisahkan. Sehingga infrastruktur nantinya bisa terawat. jalan desa, jalan kabupaten terawat karena sudah ada jalan tambang,” tegasnya Sementara itu Kepala Desa Kali Bendo, Asnawi mengatakan, terkait persoalan tersebut berharap ada kesepakatan jalan dari wilayah Jugosari - Bades- Kalibendo di tutup. “Jadi diharapkan mulai besok tidak boleh lagi ada armada yang lewat jalan situ lagi. Diarahkan dari Jugosari -Kebondeli –Sumberwuluh,” ucapnya. Di tempat terpisah Bupati Lumajang Thoriqul Haq, juga mengatakan terkait kerusakan jalan akibat truk, sebenarnya pihaknya sudah merencanakan untuk membuat zonasi wilayah pertambangan. Zonasi tersebut dijadikan dasar pemetaan lokasi tambang dan pembangunan infrastruktur penunjang agar aktivitas truk pasir tidak melaui jalan umum yang sering dilewati warga. “Ini masih kami godok dengan DPRD untuk membuat zonasi wilayah pertambangan yang aman dan jalannya tidak terkendala (rusak),” pungkasnya. (ani)

Sumber: