Perjuangan Pantang Menyerah Madrid Diganjar Partai Final

Perjuangan Pantang Menyerah Madrid Diganjar Partai Final

Spanyol, memorandum.co.id- “Semua akan terlihat tidak mungkin sampai kau selesai melakukannya.” Kalimat pembangkit semangat yang dilontarkan Nelson Mandela, mantan presiden Afrika Selatan sangat cocok untuk menggambarkan perjuangan Real Madrid di leg kedua babak semifinal Liga Champions, ketika bertemu Manchester City, Kamis (5/5/2022) dinihari.   Betapa tidak, butuh gol untuk menyamakan kedudukan agregat, tim asuhan Carlo Ancelotti justru kemasukan gol di menit ke-73 melalui tendangan keras kaki kiri Riyad Mahrez. Agregat pun bertambah menjadi 5-3 untuk keunggulan Manchester City. Jika ingin memaksakan babak tambahan, Madrid harus mencetak gol dalam waktu 17 menit.   Di sinilah mental juara Real Madrid diuji. Ketika peluang ke babak final Liga Champions hamper saja tertutup, mereka mencetak gol berturut-turut melalui pemain muda U-20 Timnas Brasil Rodrygo Goes menit 90 dan 90+1.   Alhasil, babak extra time pun harus dilakukan dalam tempo 15 menit x 2. Babak tambahan baru berjalan lima menit, Madrid mendapatkan penalti ketika Karim Benzema dilanggar di kotak terlarang. Dengan tenang, pemain Timans Prancis ini membobol gawang City yang dijaga oleh Ederson Moraes. Epic come back ini akhirnya berakhir untuk kemenangan Real Madrid yang akan menghadapi   tim Inggris lainnya, Liverpool di partai puncak pada 28 Mei nanti yang kebetulan akan digelar di Paris, kota asal Benzema.   Ketika peluit tanda berakhirnya pertandingan ditiup pendukung Real Madrid yang memadati Stadion Santiago Bernabeu masih tidak percaya tim kesayangan mereka bisa melakukan come back yang dramatis.   Bahkan, pelatih Carlo Ancelotti juga mengakui ada hal yang ‘aneh’ ketika timnya memukul balik City. "Sesuatu yang aneh telah terjadi," kata Ancelotti, yang sekarang menjadi manajer pertama yang melatih di lima final Liga Champions, dalam konferensi pers pascapertandingan.   “Kami mengalami malam yang fantastis. Kami bermain melawan tim yang sangat kuat, tim yang dipandang sebagai kandidat untuk memenangkan Liga Champions. Para pemain tidak pernah menyerah. Ini spesial. Tidak ada yang mengira Real Madrid akan memainkan final lagi tahun ini, dan kami ada di sana," ungkap Don Carleto-sapaan karib Carlo Ancelotti seperti dilansir ESPN.   Sedangkan Pep Guardiola mengatakan, para pemain Manchester City akan membutuhkan waktu untuk menghapus memori buruk di laga itu.  Apa yang terjadi di menit-menit terakhir melawan Real Madrid setelah mereka tersingkir dari Liga Champions secara dramatis membuat tim terpukul secara psikologis. (ono)      

Sumber: