Terekam CCTV Maling Gasak Beat dan Scoopy di Ketintang 

Terekam CCTV  Maling Gasak Beat dan Scoopy di Ketintang 

Surabaya, memorandum.co.id - Bandit motor obok-obok Ketintang Baru XVII, Gayungan. Di aksinya itu, komplotan bandit berhasil menggasak dua motor sekaligus. Dua motor yang dicuri Honda Beat Nopol S 2515 NBD, milik Septian (29), warga setempat.  Serta Honda Scoopy Nopol L 2130 W, milik tetangganya yang bernama Novi. Septian mengungkapkan, kejadian bermula dia ke musala untuk menunaikan salat Isya. Sedangkan motor diparkir di depan rumah dalam keadaan dikunci setir pada  (7/4) malam. Usai salat korban pulang dan mendapati motornya raib. "Setelah jemaah Isya, hati saya tidak enak kemudian pulang motor sudah hilang," ungkap Septian, Senin (11/4). Septian dalam keadaan panik, selanjutnya mengecek closed circuit television (CCTV). Diketahui motornya dicuri terduga pelaku sekitar pukul 19.00. Para  terduga pelaku terlihat saat keluar dari gang sambil membawa motor curian. "Para terduga pelaku punya tugas masing-masing. Ada yang sebagai pemetik dan pemantau situasi," beber pria yang bekerja di apartemen di Surabaya ini. Situasi memang sepi di permukiman rumahnya. Saat kejadian warga banyak yang salat Isya dan tarawih. "Jadi relatif agak sepi. Waktu itu kehilangan dua motor sekaligus. Satunya punya saya dan tetangga," ujar dia. Sementara itu, Komariah,  orang tua korban Novi, mengaku, motornya Scoopy diparkir di depan rumah dalam keadaan dikunci stir. "Tahu hilang sekitar jam delapan," kata Komariah. Sedangkan Koordinator Keamanan RT 08 Ketintang Baru, Agus Hamonangan menambahkan, terduga pelaku sebelum beraksi terekam CCTV berhenti di depan warung mulut gang setempat. "Terekam CCTV terduga pelakunya empat orang. Dua terduga  pelaku setelah berhasil kabur ke arah selatan," jelas Agus. Terpisah, Kanitreskrim Polsek Gayungan Iptu Hedjen Oktianto saat dikonfirmasi membenarkan ada laporan curanmor. Saat ini masih berupaya melakukan penyelidikan. Hedjen mengimbau masyarakat untuk jangan meninggalkan kendaraan di luar rumah tanpa pengawasan dan pengaman tambahan. "Selain itu juga meminta masyarakat untuk mengunci pagar rumah bila ditinggal ke tempat ibadah dan berkoordinasi dengan petugas keamanan setempat," imbau Hedjen. (rio)

Sumber: