Kapolres Jember Ungkap Apa yang Dilakukan Anggota Tunggal Jati Nusantara Sebelum Kejadian

Kapolres Jember Ungkap Apa yang Dilakukan Anggota Tunggal Jati Nusantara Sebelum Kejadian

Jember, Memorandum.co.id - Pascatragedi maut di Pantai Payangan, Dusun Watu Ulo, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu yang menyebabkan 11 orang meninggal dunia, Polres Jember memeriksa 13 saksi. Menurut Kapolres Jember, AKBP Hery Purnomo, pemeriksaan itu dilakukan untuk menyelidiki orang-orang yang harus bertanggung jawab atas ritual yang dilakukan oleh kelompok Tunggal Jati Nusantara. "Kemudian untuk menentukan, apakah motif dari ritual itu ada unsur pidana yang bisa ditetapkan pada orang yang harus mempertanggung jawab kan perbuatannya bila ditemukan unsur pidananya, " ujar AKBP Hery Purnomo, Senin (14/2/2022). Terkait bagaimana cara perekrutan anggota padepokan Hery menerangkan, dilakukan dari mulut ke mulut. Sehingga bagi mereka yang berhasil sembuh berkat pengobatan, nantinya akan mengabarkan pada orang lain. "Sesuai hasil penyidikan atau keterangan pengakuan saksi, perekrutan anggota dari mulut ke mulut. Karena merasa masalahnya bisa terselesaikan disitu (padepokan)," terang Heri. Lulusan Akmil tahun 2001 menambahkan, Saat ini sudah sejumlah 13 Orang, dimintai keterangan, kedatangannya ke tepi pantai Payangan melakukan kegiatan berdo'a, berzikir dan tabur bunga. Sementara itu, Kepala Dusun Botosari Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi Budiono, dirumah kediaman nya mengaku, tidak mengetahui, Padepokan Tunggal Jati Nusantara di dusunnya, dia hanya mengetahui Nur Hasan sebatas mengobati. "Kalau Padepokan, saya tidak tahu, kalau pak Nur Hasan mengobati, dalam satu bulan dua kali mengadakan kegiatan bersholawat ngaji dan membaca surah yasin serta do"a -do"a. Kira-kira sudah lima tahun," kata Hasan. Memang, di rumah Nur Hasan (Almarhum), lanjut Budiono, sering banyak para jamaah yang berkumpul pada setiap Jum'at Pon dan Jum'at Wage. Tetapi, kumpulan menggelar shalawatan dan Yasinan. "Selama ini wajar-wajar saja, tidak ada yang nyeleneh atau menyimpang, kalau ada pasien yang hendak berobat dan bermalam pasti minta ijin dan laporan, " ucapnya. Dan untuk anggotanya lanjutnya, sebagian dari warga sekitar dan dari luar daerah. Bahkan terkadang ada yang menginap untuk yang dalam proses pengobatan dan itu pun di Ijin. "Selama ini hubungan baik kok dengan warga. Bahkan Dia terkadang dia memimpin Yasinan yang digelar warga, nah kalau ritual di Pantai ini, saya belum tau, karena kalau Ritual jarang kumpul disini (dusun nya)." Tandasnya. (edy).

Sumber: