Antisipasi Omicron, BIN Jatim Percepat Vaksinasi Anak dan Booster

Antisipasi Omicron, BIN Jatim Percepat Vaksinasi Anak dan Booster

Jombang, memorandum.co.id - Ratusan anak melakukan vaksinasi usia 6-11 tahun di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kepanjen 2, Jalan KH Wahid Hasyim Nomor 94, Kabupaten Jombang. Jumlah anak yang melakukan vaksinasi tahap dua ini sebanyak 302, dengan menggunakan vaksin sinovac yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas Jelakombo yang bekerjasama dengan Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Jawa Timur. Selain vaksinasi anak usia 6-11 tahun, puluhan guru dari SDN Kepanjen 2 juga melaksanakan vaksinasi tahap ketiga atau booster. Jenis yang digunakan pada suntik booster yakni vaksin pfizer dan moderna. Kepala Sekolah SDN Kepanjen 2, Saidah Setyarini (47), mengatakan, bahwa pelaksanaan vaksinasi di sekolahnya saat ini dosis kedua. Total jumlah siswa sebanyak 635, dan pelaksanaan vaksinasi dibagi dua. "Terbagi dua hari. Hari ini 325 mulai kelas 1 sampai kelas 3, dan besok sisanya mulai kelas 4 sampai kelas 6," katanya, di sela-sela pelaksanaan vaksinasi, Selasa (25/1/2022). Terkait program vaksinasi ini Saidah menandaskan, bahwa secara umum pihaknya mendukung program ini. Karena membantu anak-anak terlindungi dan mengurangi rasa was-was jika pergi kemana-mana. "Dan ini sangat diharapkan ini (vaksinasi, red) dukungan untuk selanjutnya pelaksanaan PTM 100 persen. Karena saat ini masih PTM masih 50 persen saja," tandasnya. Soal pelaksanaan vaksinasi, Saidah memaparkan, jika sebelumnya pihak sekolah telah melakukan koordinasi dengan wali murid. Kemudian diberi tahu tentang pentingnya vaksin ini untuk anak-anak. "Dan untuk tenaga pendidik sudah semua. Hari ini kita terjadwal untuk vaksinasi booster, dan semuanya mengikuti. Ptk nya berjumlah 47," paparnya. Kemudian, Komite Sekolah SDN Kepanjen 2, Irwan Prakoso menerangkan, dengan adanya vaksinasi kedua ini rata-rata orang tua mendukung 100 persen. Hal itu karena adanya komunikasi yang baik anatar komite sekolah dan paguyupan. "Jadi apa yang disampaikan sekolah kepada komite, langsung kita sampaikan kepada paguyupan kelas. Kemudian disampaikan kepada orangtua masing-masing, bahwa pentingnya vaksinasi seperti ini," terangnya. Karena vaksin pertama dan kedua itu, cetus tanggapannya luar biasa. Pihaknya berharap, kalau memang sudah 100 persen vaksinasi, mengimbau kepada Dinas Pendidikan untuk mengawali pelaksanaan PTM 100 persen. "Kita awali dulu untuk bulan depan ini untuk 100 persen (PTM, red). Insyaallah kita siap. Kita sarana prasarana sudah kita siapkan untuk itu," tukasnya. Selanjutnya, Dokter Fungsional Puskesmas Jelakombo, dr Puspitasari Pancawardhani (dr Yeyen) mengatakan, bahwa skrining sebelum pelaksanaan vaksinasi anak sd wajib dilakukan. Apabila masih ada keluhan batuk, pilek, panas, tetap ditunda. "Jadi kita yakinkan satu minggu bebas panas. Kemudian jika minum obat, dalam waktu satu minggu harus bebas dari mengkonsumsi obat. Jadi pada waktu vaksin, kondisinya harus benar-benar sehat," katanya. Yeyen mengungkapkan, skrining yang dilakukan meliputi dari keluhan, tensi (bila lebih dari 140/90 ditunda), dan cek suhu badan (kalau lebih dari 375 ditinda). Sedangkan riwayat penyakit meliputi lupus. "Yang mana membutuhkan pengobatan berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Atau dalam waktu dekat mengalami operasi yang cukup besar, sehingga untuk benar-benar sehat selama tiga bulan," ungkapnya. Untuk vaksinasi anak usia 6-11 tahun, lanjut Yeyen, sesuai anjuran pemerintah menggunakan jenis sinovac dengan dosis 0,5 cc. Pasca disuntik, pihaknya memberi pengetahuan kepada anak-anak dan wali murid. "Bahwasanya pasti ada beberapa menimbulkan keluhan, karena proses pembentukan anti bodi. Biasanya keluhan muncul itu panas, ada juga mual, dan kadang-kadang sampai muntah," ujarnya. Kalau memang ada keluhan, terang Yeyen, boleh dikasih obat. Kalau panas diberi paracetamol, sedangkan kalau mual muntah diberi antasida (antacid). Hal ini untuk mengurangi gejala. "Untuk anak-anak, paling tidak sampai 2, 3 hari tidak melakukan aktivitas seperti lari-lari atau bermain yang membutuhkan aktivitas lebih," terangnya. BIN Daerah Jawa Timur akan terus melaksanakan percepatan vaksinasi anak usia 6-11 tahun dan pelaksanaan vaksinasi booster. Hal ini untuk menangkal tertularnya virus Covid-19 varian omicron. "Meski sudah melaksanakan vaksinasi lengkap, di imbau bagi masyarakat harus tetap waspada, tidak boleh kendor. Tetap melaksanakan protokol kesehatan agar tidak tertular omicron," pungkas Purwanto. Untuk hari ini, ditempat lain yang melaksanakan vaksinasi yakni di Puskesmas Perak vaksinasi dosis ketiga atau vaksin booster sebanyak 200 orang, SDN Gadingmangu 1 vaksinasi usia 6-11 sebanyak 234 anak. Kemudian Puskesmas Jabon vaksinasi dosis ketiga atau vaksin booster sebanyak 100 orang, TK Roushon Fikr vaksin anak usia 6-11 tahun sebanyak 147 anak, Puskesmas Jelakombo vaksinasi dosis ketiga atau vaksin booster sebanyak 100 orang. Total seluruh target yakni 1.083. (yus)

Sumber: