15 Tahun Menanti Paving dan Air Bersih, Warga Kampung El Berkah Terisolir
Jalan yang masih tanah di Kampung El Berkah, Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kecamatan Kenjeran. -Arif Alfiansyah-
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Di balik gemerlap kota Surabaya, masih ada sudut-sudut yang belum tersentuh pembangunan infrastruktur yang layak. Salah satunya adalah Kampung El Berkah, Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kecamatan Kenjeran.
BACA JUGA:Antisipasi Banjir, Warga Wonocolo Pabrik Kulit Minta Jalan Dipaving
Sejak 15 tahun lalu, warga di kampung ini harus berjibaku dengan jalan tanah yang berlumpur saat musim hujan dan berdebu saat musim kemarau. Selain itu, mereka juga kesulitan mendapatkan akses air bersih dari PDAM.
Namun ada upaya mandiri warga kampung untuk melakukan paving sendiri. Meski demikian, belum semua warga mampu sehingga kampung ini ada yang depan rumahnya pavingan. Ada yang memilih disemen. Bahkan ada yang juga yang masih berkontur tanah.
Anisah, salah satu warga menyebutkan bahwa kondisi itu sudah terjadi sejak 15 tahun lalu. "Kami ingin kampung kami dipaving dan ada PDAM," katanya, Senin 18 November 2024.
BACA JUGA:Langganan Banjir, 6 Proyek Pengerjaan Saluran dan Paving di Asemrowo Dikebut
Belasan kepala keluarga (KK) di situ pun harus berjuang keras untuk mendapatkan fasilitas air bersih. Bahkan ada yang beli air juga. Anisah berharap dirinya bersama warga yang lain bisa mendapatkan hak yang sama menikmati pembangunan infrastruktur yang tembus ke kampungnya.
Kampung menuju 14 rumah di Tanah Kali Kedinding itu bisa dipaving semua. "Meski saat ini swadaya warga untuk paving. Tapi belum penuh. Kalau kampung kami dipaving Pemkot akan lebih baik. Kampung kami juga PJU nya swadaya," kata Anisah.
Kondisi itu pun sampai kepada Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah. Pimpinan DPRD Surabaya ini seakan tidak percaya dengan aduan warga tersebut. Dia ingin memastikan kenapa warga di Tanah Kali Kedinding itu belum terakses paving hingga PDAM.
"Kebutuhan air dan infrastruktur jalan menuju kampung adalah hak dasar warga. Mestinya sudah harus terpenuhi. Harus dicarikan solusi bersama untuk warga di kampung itu," reaksi Laila.
BACA JUGA:Air PDAM Mampet, Warga Tak Mandi 2 Hari
Politisi Perempuan PKB ini juga ingin mengurai fakta yang ada di kampung El Berkah itu. Bagiamana mungkin sudah 15 tahun, kampung ini belum terakses infrastruktur paving dan layanan PDAM. Apalagi listrik juga sudah ada.
"Kami minta kelurahan melalui RT dan RW kembali memasukkan program paving dan layanan PDAM itu dalam musrenbang kelurahan. Harus diprioritaskan. Sebab hak semua warga Surabaya akan akses jalan nyaman dan air bersih," kata Laila.
Sumber: