Proyek Jalan ‘Jeglongan Sewu’ Ambulu-Blater Dianggarkan Rp 16 Miliar

Proyek Jalan ‘Jeglongan Sewu’ Ambulu-Blater Dianggarkan Rp 16 Miliar

Jember, memorandum.co.id - Jalan sepanjang 7,8 kilometer dari Ambulu menuju Kota Blater yang kondisinya rusak parah atau dikenal 'jeglongan sewu' mulai dikerjakan. Bupati Jember Hendy Siswanto melihat langsung kondisi jalan yang rusak parah. Sebelum proyek dimulai diawali dengan pemotongan tumpeng oleh bupati. Hendy menyampaikan, baru hari ini pekerjaan multiyears diawali. "Sebab pekerjaan ini membutuhkan perencanaan dan desain baru ditenderkan. Dari proses itu sekarang bisa dimulai," kata Hendy. Bupati meminta kepada masyarakat untuk bersabar sebab pekerjaan multiyears prosesnya lama dan perlu perencanaan matang. Ada pekerjaan yang dilaksanakan pada 2021 namun itu bukan pekerjaan multiyears karena sederhana dan gampang. "Namun berbeda dengan pekerjaan jalan yang hancur lebur, jalan sepanjang 7,8 kilometer dari Ambulu sampai Blater hari ini baru bisa dikerjakan dengan anggaran Rp 16 miliar lebih, " beber Hendy. Hendy minta kepada masyarakat bahwa pekerjaan ini hasilnya akan bertahan lama jika sama-sama menjaga. Karena jalan ini klasifikasinya kelas 3 maka maksimal kendaraan yang melewati muatannya maksimal sekitar 8 sampai 10 ton, jadi kalau lebih dari itu jangan lewat sini. "Mari saling menjaga dan merawat untuk saling mengingatkan. Apabila kendaraan yang lewat bebannya lebih dari 10 ton, ya kalau lebih dari itu jangan lewat sini nanti jalannya cepat rusak" pinta Hendy. Kepada masyarakat terutama media untuk selalu cek nantinya ada 30 proyek multiyears. "Apabila pekerjaannya kurang bagus, tidak jelas kita bongkar dan tidak akan saya bayar kalau main-main," ancam bupati. Sementara itu, Nurhayati, Kepala SD Curahtakir 2, merasa senang dengan dimulainya perbaikan jalan yang viral disebut 'jeglongan sewu' sepanjang Ambulu menuju Kota Blater oleh Pemkab Jember. "Saya bersyukur dan bangga Jalan Ahmad Yani sepanjang 7,8 km menuju Kota Blater mulai diperbaiki.  Alhamdulillah kalau jalan ini diperbaiki, saya sudah tidak sakit pinggang lagi, sebab setiap hari kalau ke sekolah lewat sini," ujarnya. Lanjut Nurhayati, jalan aspal menjadi jalan tanah mulai rusak parah sekitar 2017. "Namun, dua tahun terakhir rusaknya semakin parah," ujar Nurhayati dibenarkan Tatik, guru di SMP 1 Ambulu. (jun/fer)

Sumber: