Kembangkan  Inovasi Atasi Permasalahan Kesehatan di Jatim

Kembangkan  Inovasi Atasi Permasalahan Kesehatan di Jatim

SURABAYA - Untuk menyelesaikan berbagai permasalahan kesehatan di Jawa Timur dibutuhkan berbagai langkah dan upaya percepatan. Salah satunya adalah dengan melahirkan inovasi-inovasi dalam bidang kesehatan.

"Ada beberapa permasalahan kesehatan yang menjadi program prioritas Dinkes Jatim. Antara lain stunting, AKI-AKN, imunisasi, tuberkulosis, dan penyakit tidak menular (PTM)," terang Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan (Kabid SDK) Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (Dinkes Jatim) Inna Mahanani, Kamis (3/10).

Di tahun 2018, indeks pembangunan manusia (IPM) di Jawa Timur mencapai angka 70,77 sedangkan angka harapan hidup (AHH) mencapai 70,97. Angka tersebut meningkat dari tahun 2017.

"Untuk meningkatkan IPM dan AHH, Dinkes Jatim telah melakukan berbagai upaya kesehatan dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif, dengan tidak meninggalkan upaya kuratif dan rehabilitatif," terangnya.

Dalam pelaksanaan kedua program tersebut, para petugas kesehatan di desa, yaitu bidan dan perawat desa bertugas untuk mengunjungi dan mendata setiap keluarga yang berada di suatu desa berdasarkan indikator keluarga sehat.

"Dari pendataan keluarga tersebut, diharapkan bisa diketahui angka keluarga sehat dan keluarga yang masih membutuhkan intervensi kesehatan dari jajaran kesehatan di wilayah tersebut," urainya.

Selain itu, untuk mengurangi AKI-AKN, Dinkes Jatim juga mengembangkan inovasi aplikasi Ibu Anak Impian (Buaian), yaitu aplikasi konsultasi Ibu hamil dan pasca kehamilan, sehingga bisa memudahkan ibu hamil dalam mencari informasi tentang kehamilannya maupun setelah melahirkan.

"Tidak hanya Dinkes Jatim, tentu di dinkes kab/kota pun juga telah mengembangkan berbagai inovasi kesehatan dalam mengatasi permasalahan kesehatan di wilayahnya," pungkas dia.(why/udi)

Sumber: