Tim Dosen Abdimas Unitomo Sosialisasi Tanggap Bencana di Desa Cemandi
Surabaya, memorandum.co.id - Program Kuliah Kerja Nyata-Pengabdian Pada Masyarakat (KKN-PPM) Tematik Bencana Universitas Dr Soetomo (Unitomo) terus digencarkan. Terkini, tim KKN-PPM Tematik Bencana Unitomo bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim menggelar sosialisasi dan penyuluhan, sekaligus lomba ketahanan pangan bagi ibu-ibu PKK/ Dasa Wisma di Desa Cemandi, Sedati, Sidoarjo, Sabtu (18/12/2021). Penyuluhan bertajuk 'Dasa Wisma Tanggap Bencana-Perlindungan dan Penyelamatan Arsip dalam Siaga Bencana' ini dipaparkan oleh Tim Pengabdian Dosen Unitomo. Selain dihadiri ibu-ibu PKK dan mahasiswa KKN, juga dihadiri Fedyanti Agustinah ketua tim Abdimas Unitomo serta serta Rusilah Kades Cemandi yang juga sebagai pembina Dasa Wisma desa setempat. Dalam penyuluhan awal, Fedyanti Agustinah, ketua Tim Dosen Abdimas Unitomo menjelaskan tentang pentingnya materi penyuluhan tematik kebencanaan ini. "Tujuannya agar para ibu-ibu kader dasa wisma dalam menghadapi bencana tidak panik dan selalu tetap tenang. Sehingga dapat membantu keluarganya mempersiapkan upaya penyelamatan arsip surat-surat penting, seperti surat tanah, surat nikah, dan ijazah dalam satu berkas karena bencana bisa terjadi dengan tiba-tiba," terang Fedyanti Agustinah. Pada kesempatan itu, Tim Dosen Abdimas Unitomo juga berupaya untuk memberikan salah satu materi edukasi tentang pengurangan risiko bencana yaitu, strategi melindungi arsip penting keluarga. "Karena di Desa Cemandi ini sangat rawan dan berpotensi terjadi bencana seperti banjir dan angin puting beliung," katanya. Selanjutnya, materi sosialisasi juga dipaparkan oleh Agustiawan Djoko Baruno anggota Tim Abdimas Unitomo. Dia banyak menjelaskan mengenai upaya menjaga dokumen penting keluarga agar terhindar dari kerusakan fatal akibat bencana alam. “Karena bencana terjadi secara mendadak biasanya ibu-ibu langsung panik dan lebih dulu menyelamatkan benda-benda berharganya seperti uang, perhiasan, dan alat elektronik. Sedangkan dokumen pentingnya seperti surat nikah, ijazah, akte kelahiran terlupakan," papar Agustiawan. Menurutnya, dokumen keluarga sangat penting karena sebagai arsip keperdataan keluarga. Sehingga jika hilang atau rusak, maka akan menyulitkan bila ke depan dihadapkan pada urusan administrasi. “Oleh karena itu, senyampang (kebetulan, red) masih dalam keadaan aman, mulai sekarang harus dikelola keberadaan dan keamanannya dengan baik di file map dokumen kemudian disimpan di koper atau tas agar aman," timpal dosen FEB Unitomo ini. “Sebaiknya dalam tas atau koper yang disiapkan untuk penyimpanan arsip juga sudah disiapkan beberapa peralatan tanggap darurat bencana lainya untuk masa kurang lebih tiga hari seperti uang tunai secukupnya, makanan tahan lama, pakaian, selimut, handuk, perlengkapan mandi, dan masker guna menyaring udara kotor," imbuhnya. Sementara itu, Rusilah, Kepala Desa Cemandi mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi Tim Dosen Abdimas Unitomo karena telah membantu mengingatkan Dasa Wisma di Desa Cemandi. "Matur nuwun buat tim dosen Unitomo dengan materi yang sangat interaktif dan menyenangkan kami sudah diingatkan untuk menjaga dan memelihara dokumen keluarga. Meskipun sepele namun sangat penting bila dibutuhkan. Juga kepemilikan tas siaga bencana tersebut beserta isinya bagi semua anggota keluarga sangat saya rekomendasikan sebagai cadangan bertahan hidup apabila bantuan belum datang saat bencana tiba," ungkapnya. Seperti diketahui, di awal acara telah digelar lomba Ketahanan Pangan bagi ibu-ibu PKK setempat yang dipandu oleh kelompok mahasiswa KKN Desa Cemandi. Sedangkan di akhir kegiatan sosialisasi ada sesi penyerahan hadiah bagi pemenang lomba tersebut, sekaligus souvenir bagi ibu-ibu dasa wisma peserta sosialisasi. (mg3)
Sumber: