Gerak Cepat Kapolres Gresik Bantu Korban Kebrutalan Massa Pesilat

Gerak Cepat Kapolres Gresik Bantu Korban Kebrutalan Massa Pesilat

Gresik, memorandum.co.id - Kapolres Gresik AKBP Mochamad Nur Azis memberikan atensi terhadap insiden kericuhan yang dipicu ribuan pesilat di wilayah Kecamatan Balongpanggang. Lulusan Akpol 2002  itu bergerak cepat mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan memberikan bantuan kepada warga terdampak, Selasa (23/11/2021). Tidak sendirian, Nur Azis datang bersama sejumlah PJU Polres Gresik. Rombongan juga didampingi Kapolsek Balongpanggang AKP Tulus, Danramil Balongpanggang dan Kepala Desa Kedungsumber Wahono Yudo. Di Desa Kedungsumber, terdapat 18 rumah warga yang rusak. Kaca-kaca rumah pecah. Bahkan pagar rumah warga juga dijebol para pesilat itu. Belum lagi pos kamling. Kaca dihancurkan berikut satu buah televisi di dalamnya. Satu unit motor milik seorang tukang pijat juga ikut dibakar oknum pesilat itu. Nah, kedatangan Kapolres Gresik untuk meninjau perkembangn situasi dan kondisi di TKP. Pihaknya berharap tidak ada aksi susulan atau balasan. Hal tersebeut hanya akan memperkeruh suasana dan tentunya mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Mantan Kapolres Ponorogo itu juga menyalurkan bantuan berupa uang tunai dan paket sembako kepada warga yang menjadi korban. "Mungkin tidak mengatasi semuanya. Tapi semoga bisa meringankan beban para korban dan membawa berkah," tuturnya. Dijelaskan, Polres Greaik sudah mengamankan lima orang yang terlibat aksi perusakan rumah warga. Semuanya berasal dari luar Gresik. Pihaknya menegaskan bakal menindaklanjuti peristiwa tersebut dan menindak tegas siapa saja melanggar hukum. ‘’Kami akan proses sesuai prosedur dan hukum yang berlaku. Tentunya secara profesional,’’ katanya lagi. Seperti diketahui, ribuan massa pesilat membuat kericuhan di Desa Dapet dan Kedungsumber, Kecamatan Balongpanggang, Senin (22/11/2021) malam. Massa melakukan konvoi selepas mendatangi Mapolsek Dawarblandong, Mojokerto. Informasi yang dihimpun di lapangan, kedatangan ribuan pesilat itu karena ada anggota perguruan yang menjadi korban pengeroyokan sejumlah orang. Mereka bermaksud memberi dukungan proses hukum yang sedang berjalan. Sayangnya, saat pulang dan melewati wilayah Balongpanggang, Gresik. Mereka membuat onar. Memenuhi badan jalan dan menggeber-geber kendaraannya. Situasi tersebut membuat resah masyarakat. Puncaknya bentrok di Desa Kedungsumber. (and/har/fer)

Sumber: