Dua Emak-Emak Terekam CCTV Gasak Tanaman Hias di Sonokwijenan

Dua Emak-Emak Terekam CCTV Gasak Tanaman Hias di Sonokwijenan

Surabaya, memorandum.co.id - Perumahan Sonokwijenan Indah I, Sukomanunggal, disatroni dua emak-emak. Aksi mereka terekam closed circuit televison (CCTV), boncengan mengendarai motor Honda Beat Nopol L 3588 IR putih merah. Kemudian menggasak 3 pot tanaman hias yang ada di depan rumah milik Riski Irawan. Berdasarkan rekaman CCTV yang terpasang di depan rumah, kedua emak-emak tersebut beraksi pada Rabu (22/9/2021) malam. Awalnya, dua wanita tersebut datang mengendarai motor untuk mencari sasaran tanaman hias yang diincarnya. Sampai di gang rumah korban, kedua pelaku turun. Wanita yang memakai daster menuntun motor, sedangkan temannya mengikutinya dari belakang jalan melintas di depan rumah korban Setelah melihat tanaman hias yang diletakkan di teras, mereka langsung putar balik dan berhenti di depan rumah Riski.  Seorang pelaku sempat mengamati situasi di dalam, dirasa aman mencuri tanaman hias dan langsung kabur. Menurut keterangan Riski, pemilik tanaman, kejadian pencurian tanaman hias sudah kali ketiga dialaminya. Pencurian pertama pada akhir Agustus 2021. "Tanaman hias yang dicuri jenis red kochin, red majesty, dan suksom jaipong," ungkap Riski saat dihubungi via Facebook, Minggu (26/9/2021). Yang kedua di rumahnya di kawasan Dukuh Kupang sentra tanaman bunga hias, dan terakhir di Sonokwijenan Indah. "Malah setiap minggu rata-rata 4-8 pot hilang diambil tanaman aglonema jenis bervariasi di rumah Dukuh Kupang," bebernya. Akibat pencurian itu, Riski mengaku mengakami kerugian puluhan juta setiap tanaman hias memiliki harga kisaran Rp 250 ribu hingga Rp 350 ribu per pot. Adapun ciri-ciri kedua pelakj berbadan gemuk dengan mengendarai motor. Atas kejadian ini, pihak korban sudah menyebarkan video rekaman CCTV ke grup WhatsApp (WA) warga setempat, supaya lebih waspada. Terpisah, Kanitreskrim Poksek Sukomanunggal Iptu Philips L Opung mengatakan, akan melakukan penyelidikan terkait pencurian tanaman hias. "Kami akan lidik pelakunya melalui rekaman CCTV," kata Philips. (rio/fer)

Sumber: