Ini Lima Alasan Umrah Belum Dibuka untuk Indonesia

Ini Lima Alasan Umrah Belum Dibuka untuk Indonesia

Surabaya, memorandum.co.id - Belum dibukanya umrah bagi jemaah Indonesia ternyata bukan semata karena kebijakan Arab Saudi, namun juga disebabkan adanya sejumlah masalah yang harus diselesaikan oleh Pemerintah Indonesia. Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Direktorat Jenderal PHU Kemenag RI, Dr Nur Arifin MPd mengatakan, setidaknya ada 5 alasan mengapa Indonesia belum bisa mengirim jemaah umrah ke Arab Saudi. "Pertama, penanganan Covid-19 di Indonesia belum tuntas. Walaupun sudah berangsur membaik, namun masih fluktuatif dan belum stabil. Oleh karena itu, Arab Saudi belum membuka visa untuk jemaah Indonesia," ujar Nur Arifin pada acara Pembinaan Kinerja PPIU/PIHK Jawa Timur, di Hotel Premier, Jumat (24/9/2021). Kedua, kata Nur Arifin, vaksin yang dibutuhkan untuk calon jemaah umrah belum tersedia. "Sebagaimana kita ketahui, calon jemaah harus sudah vaksin yang ketiga (booster) dengan salah satu dari merk pfizer, moderna, astrazeneca dan johnson & johnson. Tapi sampai sekarang, merk vaksin tersebut masih belum tersedia," ujarnya. Alasan yang ketiga bahwa barcode sertifikat vaksin di Indonesia belum terbaca oleh sistem di Arab Saudi. "Ini juga dilema. Kalo nantinya barcode tersebut bisa diakses Arab Saudi, bagaimana dengan rahasia pribadi data jemaah Indonesia? Bolehkah diserahkan kepada pihak lain?" ujar pria asal Nganjuk ini. Kendala keempat, aturan karantina bagi warga Indonesia yang bepergian ke luar negeri masih terlalu lama. "Sebelum berangkat harus karantina 3 hari dan saat kepulangan 8 hari. Ini prosedur dari kementerian kesehatan demi menjaga keselamatan warga Indonesia," ujar Nur Arifin. Masalah yang kelima, jemaah hanya bisa melakukan ibadah umrah di Mekah sebanyak 1 kali. "Jadi, kalau ada jemaah yang merasa belum sempurna ibadah umrahnya, maka tidak mengulang umrah lagi walaupun masih di Mekah. Karena sistemnya belum memperbolehkan," tandasnya Kendati begitu, lanjut Nur Arifin, pemerintah Indonesia terus melakukan langkah-langkah antisipatif dan berusaha agar umrah untuk jemaah Indonesia segera dibuka. "Oleh karena itu, kami berencana akan membuka umrah terpusat yang keberangkatannya lewat Jakarta dengan protokol kesehatan yang ketat," katanya. Menurut Arifin, umrah terpusat ini tidak seterusnya, namun hanya tahap awal. "Tujuannya untuk membangun kepercayaan pemerintah Arab Saudi bahwa warga Indonesia benar-benar steril dan tidak menyebarkan virus corona saat berada di Arab Saudi," tegasnya. Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi PPIU/PIHK Jawa Timur Ahmad Bajuri terkait belum dibukanya akses umrah ini, pihaknya dan jemaah mengaku bisa memahami kendala-kendala tersebut. "Kami tetap menunggu sampai aturannya normal kembali, tanpa karantina dan sudah tersedia vaksin. Karena semua demi keselamatan jiwa", ujarnya. Namun Bajuri juga bisa memahami bila ada sebagian travel yang ingin segera memberangkatkan jemaah umrah. "Maklum, karena mereka juga didesak oleh jemaahnya yang sudah menunggu hampir 2 tahun," ujar Direktur PT Bakkah Berkah Mulia ini. (mg3)

Sumber: