Positif Covid-19, Empat Pekerja Migran asal Gresik Tertahan di Surabaya

Positif Covid-19, Empat Pekerja Migran asal Gresik Tertahan di Surabaya

Gresik, memorandum.co.id - Empat pekerja migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Gresik tertahan di Surabaya lantaran terkonfirmasi positif Covid-19. Seperti diketahui, sebelum pulang para PMI harus menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan ketat. Informasi yang dihimpun, ada 22 PMI asal Gresik yang pulang dari negeri Jiran, Malaysia. Empat di antaranya positif Covid-19 saat pemeriksaan di Bandara Juanda. Kini mereka menjalani isolasi di Rumah Sakit Lapangan Indrapura, Surabaya. Sementara itu, 18 PMI lainnya dinyatakan negatif Covid-19. Namun demikian, mereka tidak bisa langsung pulang ke rumah masing-masing. Masih harus menjalani karantina di Rumah Susun (Rusun) Ngabetan di Kecamatan Cerme, Gresik. Protokol kesehatan (Prokes) diterapkan ketat. Satu persatu PMI turun dicek suhu tubuh. Barang bawaan seperti koper, tas dan lain sebagainya terlebih dahulu disemprot cairan desinfektan. Petugas dari Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gresik, Syamsul Arif menyebut, 18 PMI asal Gresik harus menjalani karantina sebelum pulang ke rumah. "Karantina selama lima hari di Rusun Kambingan. Selama karantina tidak boleh keluar," ucapnya, Rabu (22/9/2021). Hal ini mengantisipasi penyebaran varian baru Covid-19, seperti varian Mu atau varian B.1.621. Meski perkembangan pandemi di Gresik terus melandai, kewaspadaan terhadap kedatangan PMI dari luar negeri terus diperketat. Varian MU merupakan salah satu varian yang menjadi fokus World Health Organization (WHO). Virus ini digadang-gadang kebal terhadap vaksin. Oleh karenanya, segala antisipasi dilakukan mencegah penyebarannya di Indonesia. Berdasarkan catatan, sebelum 18 PMI ini sudah ada 15 PMI yang menjalani karantina di Rusun Kambingan. Sehingga total 33 orang. Sementara sejak April - September 2021, sebanyak 857 PMI asal Gresik yang pulang kampung.(and/har)

Sumber: