Wabup Trenggalek Dicecar Pertanyaan Pinjaman PEN
Trenggalek, memorandum.co.id - Wakil Bupati (Wabup) Trenggalek Syah Muhammad Natanegara menjawab pertanyaan beberapa fraksi DPRD mengenai pinjaman PEN (pemulihan ekonomi nasional) sebagai bentuk upaya percepatan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Jawaban ini disampaikan Wabup Syah dalam sidang paripurna DPRD dengan agenda pembahasan beberapa ranperda, Selasa (21/9/2021). "Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan tentunya cukup berpengaruh terhadap kemampuan anggaran. Utamanya pada pos anggaran pembangunan. Padahal pembangunan juga sangat dibutuhkan untuk menunjang berbagai aktivitas masyarakat," ucapnya. Pandemi memaksa alokasi lebih anggaran pemerintah untuk penanganan wabah Covid-19. Dibutuhkan inovasi untuk bisa keluar dari belenggu ini sehingga keduanya berjalan. Penanganan bahaya kesehatan tetap dilakukan dan ada solusi untuk pembangunan. "Kewajiban kita untuk menyosialisasikan agar kita saling memahami dan seiring sejalan," ungkapnya. Pemkab Trenggalek mengajukan pinjaman Rp 250 miliar. Dana pinjaman itu bakal dipakai untuk beberapa kegiatan pembangunan. "Sama seperti pinjaman di bank. Cuma kalau di bank itu pembayaran dilakukan sebulan sekali, pokok plus bunganya. Namun untuk cicilan PEN ini, satu tahun sekali sesuai dengan tahun APBD berjalan," ujarnya. Dari Rp 250 miliar pinjaman, akan dibayarkan secara bertahap selama 5 tahun ke depan. Semoga bulan depan bisa segera cair dan kita bisa melakukan percepatan pembangunan. Pencairannya juga dilakukan secara bertahap. "Diharapkan dukungan semua pihak sehingga upaya percepatan pembangunan bisa dilakukan di Trenggalek, mengingat keterbatasan anggaran akibat pandemi," tandasnya. Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Trenggalek Agus Cahyono usai memimpin sidang paripurna menambahkan, hari ini agenda pertama sidang mengenai persetujuan terkait Ranperda rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan jawaban bupati terkait dengan tanggapan fraksi-fraksi atas nota Perubahan APBD. Hampir semua fraksi menanyakan terkait dengan pinjaman dan mekanisme pengembalian. "Harapannya tetap produktif, ada kreativitas, tetap berinovasi di masa pandemi," pungkasnya. (ret/ag/fer)
Sumber: