AKBP Arief Fitrianto Tinggalkan Gresik Penuh Prestasi

AKBP Arief Fitrianto Tinggalkan Gresik Penuh Prestasi

Gresik, memorandum.co.id - Tidak terasa satu tahun empat bulan sudah AKBP Arief Fitrianto memegang jabatan sebagai Kapolres Gresik. Saat menginjakkan kakinya di tlatah Sunan Giri sebutan lain kota Gresik langsung disambut dengan pandemi Covid 19. Tiada hari tanpa henti untuk melawan "pagebluk" ini. Di balik kegigihanya "memerangi" Corona sebutan tenarnya Covid 19. Pria kelahiran Pati, Jawa Tengah ini, masih  saja berjuang untuk institusinya Bhayangkara dalam pelayanan kepada masyarakat. Atas kerja kerasnya berhasil mempertahankan dan meningkatkan, sehingga mendapatkan kado penghargaan Pelayanan Prima Terbaik predikat A dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Penghargaan ini sangat membanggakan, mengingat sebelumnya tahun 2018 dan 2019, Polres Gresik meraih kategori sangat baik predikat A. Keberhasilan itu juga mendapatkan apresiasi Lembaga Kajian Strategis Kepolisian (LEMKAPI). Alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 2001 itu mendapat penghargaan Presisi Awards. Prestasi Pelayanan Prima terbaik predikat A dianggap bisa menjadi percontohan bagi polres lain se-Indonesia. Selain LEMKAPI, apresiasi juga datang dari Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta. Spesialnya lagi, apresiasi tersebut diberikan saat momen Hari Bhayangkara ke 76, 1 Juli 2021. Apresiasi atas keberhasilan menorehkan Pelayanan Prima Terbaik. "Semua berkat dukungan seluruh anggota Polres Gresik dan seluruh masyarakat Gresik. Semoga reward ini menjadi penyemangat seluruh anggota Polres Gresik untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," kata mantan Kapolres Ponorogo itu. Tidak hanya itu, Polres Gresik juga memboyong penghargaan Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA). Penghargaan atas dedikasi Polres Gresik dalam memberikan respon cepat kasus kekerasan pada anak. Tangan dinginnya berhasil memimpin pengungkapan sejumlah kasus besar. Utamanya yang melibatkan anak di bawah umur. Salah satunya kasus pembunuhan berencana di Kecamatan Bungah. Tersangka dan korbannya masih anak-anak. Dan ungkap kasus perundungan oleh pelajar SD dan SMP di Alun-alun Gresik. Kurang dari empat jam. Tidak berhenti di situ, pria kelahiran Pati, Jawa Tengah itu juga berhasil menguak kasus pembunuhan di Jembatan Prambangan. Peristiwa yang sempat dikira sebagai aksi begal, namun belakangan diketahui sebagai tragedi pembunuhan oleh suami siri teman wanita korban. Dan yang paling menjadi perhatian nasional, adalah ungkap kasus hoaks vaksinasi Covid-19. Kala itu Kasdim 0817/Gresik Mayor Inf Sugeng Riyadi dikabarkan meninggal dunia setelah disuntik vaksin Sinovac. Tidak butuh waktu lama, hoaks yang bikin geger di tengah penanganan pandemi itu berhasil diungkap. Ya, AKBP Arief Fitrianto menjabat saat masa krisis kesehatan. Mei 2020 pandemi Covid-19 sedang gencar-gencarnya. Gerak cepat dan terukur pun diambil. Jajaran Polres Gresik bekerja sama dengan TNI dan stakeholders memasifkan pembentukan kampung tangguh semeru (KTS). Konsep KTS itu lalu dikembangkan ke berbagai sektor. Tujuannya agar bisa menyentuh seluruh segmentasi masyarakat. Mulai dari masjid tangguh semeru, industri tangguh semeru, sekolah tangguh semeru, pondok pesantren tangguh semeru, kantor tangguh semeru hingga wisata tangguh semeru. Perwira menengah dengan dua melati di pundak itu juga memelopori Gerakan Gresik Jaman Now “Jangan Kemana-mana, Nang Omah Wae”. Gerakan bersama mengurangi mobilitas masyarakat selama pelaksanaan PPKM Darurat untuk mencegah penyeabran Covid-19. Momen Hari Bhayangkara ke 76 Polres Gresik juga menggelontor 4.000 dosis vaksinasi bagi masyarakat. Program serbuan vaksinasi itu dalam rangka hari Bhayangkara ke 75. Kolaborasi antara dinas kesehatan, TNI-Polri dalam rangka percepatan vaksinasi untuh memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Hasilnya, penyebaran virus berhasil dikendalikan. Sempat melonjak pasca Idulfitri 1442 hijriah, angka penularannya dapat terus ditekan. Pernah memuncaki zona merah dan PPKM Level 4, kini Kota Santri berangsur pulih ke zona oranye dan level 3. Untuk diketahui, Sesuai Surat Telegram Kapolri Nomor : ST/1701/VIII/KEP/2021 tertanggal 25 Agustus 2021, pria kelahiran 23 Agustus 1979 itu mendapat promosi jabatan sebagai Kasubbagrenprog Bagpenkompeten Robinkar SSDM Mabes Polri. Posisinya digantikan AKBP Mochamad Nur Azis, mantan Kapolres Ponorogo.(and/har/gus).

Sumber: