Vaksinasi Pelajar Minim, PTM Masih Koordinasi
Surabaya, memorandum.co.id - Meski saat ini Surabaya turun level 3 pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), namun terkait pembelajaran tatap muka (PTM) bagi SD dan SMP masih akan dikoordinasikan dengan pakar. Rapat koordinasi (rakor) dengan berbagai pihak (pentahelix) untuk menentukan sikap apakah PTM tersebut akan dilakukan atau tidak. Sehingga pelaksanaan PTM tidak menimbulkan lonjakan kasus Covid-19. “Dulu, PTM sudah kita siapkan. Karena kasus covid-19 naik, akhirnya kita tutup lagi. Dalam beberapa hari ini kita akan bicarakan dengan pakar, apakah bisa dilakukan tatap muka atau tidak. Kalau tatap muka berapa persen,” ujar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Rabu (25/8). Tambah Cak Eri, teknis pelaksanaan PTM ini harus dipikirkan secara matang, mulai perjalanan para siswa dari rumah ke sekolah dan sebaliknya. Untuk teknis di sekolah sudah matang karena sudah dilakukan simulasi penerapan protokol kesehatan beberapa bulan lalu. “Semua akan diundang, mohon masukan untuk SD dan SMP bagaimana. Kalau SMP kayaknya lebih mudah, kalau SD susah. Yang antar siapa, kalau SMA gampang karena sudah besar,” jelasnya. Selain itu, yang menjadi fokus lainnya adalah vaksinasi. Sementara ini, baru guru SD dan SMP saja yang sudah 100 persen tervaksin. Sedangkan murid masih sangat sedikit. “Yang sudah tervaksin muridnya sedikit. Yang sudah sekolah negeri SD SMP itu sekitar 70 sekolah, masih jauh dari sekarang. Kalau dari pakar epidemiologi bilang belum, ya tidak berani buka,” ujar mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu. (fer)
Sumber: