Kapolres Jauhari Gelontorkan Bantuan Sembako

Kapolres Jauhari Gelontorkan Bantuan Sembako

Probolinggo, Memorandum.co.id - Aksi simpatik dilakukan jajaran Polres Probolinggo Kota memberi imbauan agar pedagang mematuhi aturan PPKM darurat sambil membagikan paket sembako. Para pedagang kecil di depan Stasiun Kereta Api (KA) dan kawasan alun-alun, semula kaget didatangi puluhan polisi. Mereka yang terdiri atas penjual kue, minuman susu, buah-buahan, gorengan dan lainnya, semula mengira lapaknya akan ditutup paksa karena PPKM darurat. Kedatangan polisi yang dipimpin Kapolres Probolinggo Kota AKBP Raden Muhammad Jauhari, didampingi Wakapolres Kompol Mohammad Khoiril, dan para PJU beserta tiga pilar dari Kodim 0820 Probolinggo dan Dinas Satpol PP, ternyata bersikap simpatik dengan memberi imbauan agar pedagang mematuhi aturan saat PPKM Darurat. Setelah itu, Kapolres RM Jauhari secara bergantian memberi bantuan paket beras dan masker yang disambut sukacita para pedagang yang semula sempat takut. Bantuan sembako diharapkan bisa sedikit membantu para pedagang yang terdampak pandemi Covid-19. “Kegiatan ini sebagai langkah bijak agar pedagang menutup lapak sesuai ketentuan. Karena mereka juga terdampak pandemi, kami memberi sembako agar bisa sedikit membantu,” kata AKBP RM Jauhari, Jum'at (16/07/2021). Jauhari menjelaskan, bakti sosial pembagian sembako merupakan bentuk kepedulian Polres Probolinggo Kota sebagai wujud perhatian aparat, dengan turun langsung melihat kondisi warga di tengah PPKM Darurat masa pandemi Covid-19 yang belum berakhir. "Perhari kita bagikan 500 paket sembako kepada warga untuk 10 titik di wilayah hukum Polres Probolinggo Kota. Selanjutnya, juga memberikan sosialisasi dengan mengingatkan pada warga agar tidak keluar rumah jika tak ada keperluan yang mendesak," tandas Kapolres. Menurut Kapolres, bentuk imbauan pada warga harus dijalankan dengan melibatkan semua unsur tiga pilar di berbagai tempat. Sehingga memahami situasi dan kondisi yang dialami oleh masyarakat secara langsung. “Kami berharap masyarakat mau menahan diri dan mengendalikan diri untuk tinggal di rumah, dan kalau terpaksa keluar rumah selalu disiplin protokol kesehatan menggunakan masker," ucap Jauhari. Begitu juga, Jauhari mengaku mobilitas masyarakat secara bertahap mulai turun. Ia menyampaikan terimakasih kepada masyarakat yang mendukung kebijakan PPKM Darurat. Mobilitas masyarakat dI wilayah Kota Probolinggo menurun sesuai dengan harapan penerapan kebijakan ini. Dengan demikian, kemungkinan penyebaran Covid-19 akan lebih mudah dikendalikan. "Terima kasih saya kepada masyarakat yang sudah mendukung program PPKM Darurat ini, juga seluruh unsur yang semuanya bersatu menghadapi Covid-19,’’ tutur Kapolres. Meski demikian, Kapolres berharap penurunan mobilitas selama PPKM Darurat juga harus diimbangi dengan disiplin protokol kesehatan 5 M, salah satunya memakai masker yang dilakukan warga Kota Probolinggo, sangat antusias. "Kami meminta agar penerapan PPKM Darurat dimaksimalkan. Kita sama-sama bersinergi, sampaikan kepada masyarakat untuk mengikuti dan disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker," pinta Jauhari. Salah satu pedagang, Sarah (27), mengaku penghasilannya kini turun hingga 70 persen. Pedagang berharap aksi simpatik semacam itu terus berlanjut. Bahkan sangat bersyukur mendapat bantuan sembako beras dan masker dari Kapolres Polres Probolinggo Kota, saat kondisi yang tidak menentu dan penghasilan semakin berkurang drastis. “Saya bersyukur mendapat bantuan sembako beras dan masker. Saat masyarakat senang, polisi hadir dan saat musibah polisi muncul. Sungguh tugas yang berat. Tapi percayalah tugas ini begitu mulia karena sudah membantu dan menolong para pedagang kecil yang kesulitan. Semoga Polisi akan selalu mendapat tempat dihati masyarakat," pungkasnya.(mhd/yud)

Sumber: