Olah Sampah Fashion Jadi Barang Bernilai Jual, Mahasiswa Unesa Lolos Pendanaan Program Kewirausahaan Kemdikbud
Surabaya, memorandum.co.id – Tiga mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang tergabung dalam Tim Laylaa.id berhasil lolos pendanaan pada Program Kewirausahaan Mahasiswa Vokasi (PKMV) Tahun 2020 berkat inovasi produk dengan penerapan seni kriya Makrame. Program kewirausahaan vokasi ini merupakan program baru yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Belmawa Kemdikbud RI dan baru diluncurkan pertama kali pada tahun 2020. “Inovasi produk yang kami ajukan berdasarkan dari isu dunia fashion yang saat ini sedang banyak diberitakan yaitu mengenai sampah industri fashion yang sangat banyak bahkan menjadi salah satu penyumbang sampah terbesar kedua di dunia,” ujar ketua tim Laylaa.id Dewi Indah Wilujeng, Sabtu (19/6/2021). Hal tersebut memicu semangat Tim Laylaa.id untuk bisa membantu mengolah sampah fashion menjadi barang yang masih bernilai jual dan mampu dimanfaatkan kembali. Sehingga tujuan dari inovasi produk yang dilakukan ini adalah untuk menciptakan produk dengan sistem recycle cloth, upcycle cloth, dan sustainable fashion dengan mengombinasikan teknik makrame agar produk lebih bernilai jual tinggi dan tidak pasaran. Selain itu juga sebagai upaya memperkenalkan seni kriya makrame kepada masyarakat melalui busana. Produk Laylaa.id ini dibuat dari potongan sisa bahan produksi sebelumnya, yakni sampah tesktil yang masih bisa dikombinasikan untuk menciptakan produk baru dengan pemilihan jenis kain yang sama agar tidak terjadi perbedaan tekstur yang mencolok. Namun kebanyakan produk dari Laylaa.id menggunakan bahan moscrepe yang ringan, tidak menerawang, tidak mudah kusut, serta terjangkau secara ekonomis. “Seni kriya makrame yang dijadikan detail pada produk kami dibuat secara hand made menggunakan tali makrame berdiameter kecil, dengan pola simpul yang kami praktekkan melalui tutorial youtube dan gambar panduan pada website. Pemilihan bentuk makrame kami sesuaikan dengan peletakannya,” ungkap Dewi Indah Wilujeng. Dengan perpaduan seni kriya makrame ini membuat koleksi laylaa.id terihat lebih aesthetic meskipun dengan desain simple atau minimalist. Desain yang dibuat menggunakan 1 ukuran yaitu fit to L, lingkar badan 100 cm. Setiap desain hanya tersedia untuk 1 produk dikarenakan Tim Laylaa.id membuat desain berdasarkan sisa tekstil yang tersedia. Oleh karena itu, produk Laylaa.id ini dapat dikategorikan sebagai produk yang unik dan limited edition. Lalu untuk proses pemasarannya, Laylaa.id menggunakan sistem penjualan online melalui berbagai media sosial seperti instagram, facebook, dan twitter. “Kami juga melakukan penjualan melalui platform bisnis seperti shopee, serta kami pun melakukan promosi melalui youtube Laylaa.id. Untuk pemesanan bisa dilakukan melalui sistem pre-order dan ready stok atau bisa juga melakukan pemesanan khusus untuk acara tertentu,” pungkasnya. (gus)
Sumber: