Kapolda Jatim Pimpin Anev Khusus Penanganan Covid-19 Bangkalan
Surabaya, Memorandum.co.id - Forkopimda Jatim menggelar rapat koordinasi penanganan covid-19 Kabupaten Bangkalan, Selasa (15/6) pagi. Rakor Analisa dan Evaluasi itu guna menekan laju penyebaran kasus covid-19. Terlebih, menyusul adanya indikasi virus varian baru B1617 asal India. Rapat tersebut dipimpin oleh Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, Kapolda Jatim Irjenpol Nico Afinta, dan Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono. Selain itu, hadir Kasdam V/Brawijaya, Danrem 084 Bhaskara Jaya, PJU Kodam V/Brawijaya, PJU Polda Jatim dan stake holder terkait. Dalam rapat koordinasi ini, Pangdam V/Brawijaya mengatakan, ada penambahan kasus baru Covid-19 di kabupaten Bangkalan. Ada 65 orang dengan kasus aktif, 539 orang yang terpusat di 3 Kecamatan, yakni Arosbaya, Bangkalan dan Klampis. "Laksanakan penyekatan di perbatasan Bangkalan dan Surabaya dengan melaksanakan swab antigen terhadap seluruh masyarakat dari Madura. Hal tersebut untuk meminimalisir penyebaran covid-19 di wilayah Jawa Timur," kata dia. Sementara itu, Kapolda Jatim Irjenpol Nico Afinta menegaskan, dalam menangani kasus lonjakan covid-19 di Bangkalan meliputi pelaksanaan 3T dan 5M di zona merah, pihaknya memerintahkan untuk menutup tempat makan dan tempat ibadah di zona merah. "Terus laksanakan operasi yustisi, pembagian masker dan bansos kepada masyarakat, serta melaksanakan penggalangan terhadap tokoh agama dan masyarakat, untuk menghimbau mematuhi protokol kesehatan, guna percepatan memutus mata rantai Covid-19," tegas dia. Nico juga menyampaikan, untuk para personel wajib melaksanakan apel pagi di posko penanganan covid-19 di Bangkalan. Hal itu guna melakukan monitoring, evaluasi serta berdiskusi terkait perkembangan situasi terkini di wilayah masing-masing. "Publikasikan kepada masyarakat, setiap langkah yang dilakukan oleh satgas covid-19 dalam menanggulangi lonjakan kasus di Bangkalan. Melakukan pengetatan penyekatan, apabila dalam beberapa hari kedepan angka penambahan covid-19 di Bangkalan masih tinggi," tandas dia. Sementara itu, Ketua Rumpun Kuratif Satgas Penanganan covid-19 Jatim, Dr. Joni Wahyuhadi menyebut, hasil pemeriksaan sampel pada 6 Juni, ditemukan virus varian baru B1617 di Bangkalan. Virus asal India itu terkonfirmasi terhadap warga Bangkalan non Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang terjangkit varian baru itu. Saat ini di kabupaten Bangkalan diberlakukan tanda berupa stiker warna merah di depan rumah warga Hal tersebut bertujuan untuk menandakan jika rumah tersebut digunakan isolasi mandiri pasien covid-19. Meski demikian, kesadaran masyarakat Bangkalan sudah meningkat. Hal itu terbukti dari data Dinas Kesehatan kabupaten Bangkalan, di RSU Bangkalan jumlah tempat tidur yang tersedia ada 184. Sebanyak 171 tempat tidur, RSUD untuk isolasi terisi 134. Sementara BOR ICU 13 tempat tidur terisi 5. Balai diklat untuk menampung pasien positif tersedia 74. Ada 10 pasien, 50 proses evakuasi dengan total 60 pasien. Untuk BLK menampung PMI yang meneruskan isolasi 5 hari. Serta Tersedia 50 TT, berisi 17 penghuni sedang menunggu hasil PCR. Testing dan tracing dilakukan di beberap titik. Hari ini 13 titik dan 489 orang diswab. Kemungkinan akan terjadi kepadatan.(fdn)
Sumber: