Ditembak Kaki, Bandar Sabu Tewas, Cedera Pembuluh Darah Besar Berpotensi Kematian
Surabaya, memorandum.co.id - Arip B alias Boy, warga Desa Watulumbung, bandar sabu yang ditembak kaki kirinya oleh anggota Satreskoba Polres Pasuruan ternyata bisa menimbulkan kematian. Pria ini sebelum dilumpuhkan sempat kabur ke hutan setelah rumahnya digerebek, dan sempat terjadi kejar-kejaran dengan petugas. Penyebab tewasnya Arip gegara dijebol timah panas di kaki kirinya, bisa saja terjadi lantaran kehabisan darah. Dokter spesialis bedah Rumah Sakit Islam Surabaya dr Dayu Satriya Wibawa SpB menjelaskan, bahwa cedera primer pada ekstremitas atau anggota gerak pada anggota tubuh utama seperti kaki, memang jarang sekali menimbulkan kematian. "Kecuali jika disertai dengan cedera pembuluh darah besar sehingga pasien kehilangan darah dalam jumlah yang banyak, akan berpotensi kematian jika tidak segera ditangani," terangnya, Rabu (21/4/2021). Sementara indikasi operasi pada kasus amputasi karena luka tembak, sama seperti pada kasus lainnya. Yakni jika jaringan yang meliputi otot, kulit, saraf, pembuluh darah sudah rusak dan mati sehingga tidak bisa berfungsi kembali. "Kalau mendapatkan penanganan cepat, pada beberapa kasus jaringan masih bisa diselamatkan. Tetapi jika terlalu lama atau cedera sangat berat kemungkinan membutuhkan prosedur amputasi," ungkap dr Dayu. Ia menyebutkan, bahwa amputasi adalah tindakan operasi untuk mengangkat bagian tubuh tertentu secara permanen seperti tungkai atau lengan, atas indikasi medis. "Di antara indikasi-indikasi itu ada infeksi yang berat pada ekstremitas, cedera berat pada ekstremitas seperti akibat ledakan atau kecelakaan, dan gangren (jaringan mati yang disebabkan oleh infeksi atau kurangnya aliran darah, red) pada ekstremitas," pungkas dr. Dayu. Seperti diberitakan, Arip terpaksa dilumpuhkan kaki kirinya karena berusaha kabur dan melawan petugas dengan senjata tajam (sajam) pasa Selasa (20/4/2021). Tersangka yang telah menjadi target operasi (TO) itu diburu karena terlibat peredaran sabu hingga meresahkan masyarakat. Penangkapan Arip di rumah istrinya tersebut ternyata berjalan alot. Bandar sabu itu memilih kabur saat mengetahui polisi mengepungnya. Dengan membawa sajam, tersangka sengaja melarikan di dengan cara masuk hutan dan berharap dapat lolos. Tapi petugas tetap memburunya hingga menjebol kaki kiri Arip setelah memberi tembakan peringatan beberapa kali. Sialnya, meski roboh dan mengerang kesakitan nyawa Arip tidak tertolong hingga selanjutnya dilarikan ke rumah sakit untuk dilakukan visum. (mg1/nov/fer)
Sumber: