Lomba Mural Kampung Anggur, Wadah Seniman Ekspresikan Kemampuan

Lomba Mural Kampung Anggur, Wadah Seniman Ekspresikan Kemampuan

Lumajang, memorandum.co.id - Dalam rangka mengenalkan program kampung anggur sekaligus memberikan wadah bagi seniman mural atau seni rupa untuk mengekspresikan kemampuannya, Pemerintah Kecamatan Sumbersuko menggelar lomba mural bertempat di Jalan Masuk Kampung Anggur, Dusun Suko II, Desa Sumbersuko, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang, Minggu (28/3/2021). Kegiatan yang dibuka secara resmi Bupati Lumajang Thoriqul Haq tersebut dilaksanakan sebagai salah satu upaya akselerasi rebranding kampung anggur yang dulunya dikenal sebagai eks lokalisasi menjadi kampung anggur yang memiliki arti anggun, giat, unggul dan responsif. Cak Thoriq, sapaan Thoriqul Haq menyampaikan, kampung yang dulunya dikenal masyarakat dengan stigma negatif, sekarang sudah menjadi kampung yang berbeda. Dengan konsep baru ini juga diharapkan bisa menyejahterakan masyarakat, sehingga ke depan kampung anggur ini betul-betul menjadi kampung yang memiliki banyak program dalam memberdayakan masyarakat di kampung tersebut. Sementara itu, Sekcam Sumbersuko sekaligus ketua panitia lomba mural Isaac Hardy Yuwono menyampaikan, bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian dari rebranding kampung anggur dengan mencoba mengaplikasikan salah satu parameter anggun yaitu penataan kampung yang bersih, rapi, dan indah berwarna-warni. "Berawal dari sana, kita coba wujudkan warna-warninya dari mural ini. Idenya dari situ, kemudian kita lombakan supaya ada wadah bagi seniman-seniman seni rupa atau mural untuk mengekspresikan kemampuannya di sini," ujarnya. Lebih lanjut, ia menjelaskan, bahwa jumlah peserta ada 28 tim, akan tetapi setelah technical meeting, ada peserta yang mengundurkan diri sehingga saat ini kurang lebih ada 26 tim baik perorangan atau kelompok. "Dari semua peserta ada empat tim yang berasal dari Jember, sisanya dari Lumajang semua," jelasnya. Tema yang ditetapkan oleh panitia dalam lomba mural ini ada tiga, yang pertama lingkungan, seni budaya, dan kearifan lokal Lumajang. Peserta bisa memilih salah satu atau kombinasi dari ketiganya. Sementara untuk sistem pemilihan pemenangnya ada tim juri yang beranggotakan empat orang. "Pemenang akan diambil juara satu, dua dan tiga serta juara favorit pilihan netizen," tutur Isaac. Isaac berharap dengan adanya kegiatan ini sebagai awal, yang mana nantinya akan ada kegiatan-kegiatan lanjutan seperti komunitas fotografi atau komunitas youtuber yang membuat film-film pendek di sini sehingga semakin banyak kegiatan positif di kampung anggur. Salah satu peserta asal Jember, Tri Susilo mengaku ikut lomba mural ini karena memang hobi dan sudah pekerjaannya juga. Ia biasa ikut lomba mural bahkan paling jauh sampai ke Surabaya. "Sudah lama menggeluti bidang seni rupa, mulai dari sekolah sudah hobi melukis. Untuk pengerjaannya perorangan, memang biasa sendiri," pungkasnya. (fai/fer)

Sumber: