Siapkan Pendidikan Bojonegoro Masa Depan, Bupati dan Mensesneg Sinau Bareng Virtual

Siapkan Pendidikan Bojonegoro Masa Depan, Bupati dan Mensesneg Sinau Bareng Virtual

Bojonegoro, Memorandum.co.id - Dewan Pendidikan Kabupaten Bojonegoro menggelar acara virtual Sinau Bareng Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) RI Pratikno, Sabtu (6/3/2021), di SD Negeri Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro. Acara itu mengambil tema "Menyiapkan Pendidikan Bojonegoro Masa Depan". Bupati Bojonegoro, Anna Mu'awannah menyampaikan, SDN Dolokgede yang baru diresmikan itu merupakan sebuah terobosan sekolah yang sangat modern. Di mana terdapat talenta-talenta pendidikan yang sangat luar biasa. "SDN masa kecil Mensesneg yang baru saja kami resmikan merupakan sebuah terobosan sekolah modern di Bojonegoro, terlebih untuk membangun talenta pendidikan," tutur Anna Mu'awanah. Dari data peta Angka Harapan Sekolah (AHS) hampir 95%, baik tingkat SD maupun MI. Sementara tingkat SLTA di tahun 2018 menyentuh angka 80,20%, dan di tahun 2020 sebanyak 90,14 %. Seiring perkembangan digital AHS di tahun 2021 merosot sebanyak 3%. "Namun ada beberapa kecamatan yang memang terdapat AHS di bawah 50% dalam data peta," tambah Anna. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro perlu membuat peraturan daerah (Perda) guna mengakomodir undang-undang pendidikan umum maupun pondok pesantren yang menjadi pilihan warga. "Kami berupaya mengatur Perda guna mengetahui pilihan masyarakat pendidikan umum ataukah pesantren," terangnya. Sementara itu, di tahun 2020 pemerintah bersama Dinas Pendidikan terkait berupaya memberikan beasiswa pendidikan tinggi kepada putra daerah. Di antaranya, beasiswa satu desa dua sarjana hingga scientis. "Hal ini kami lakukan mendukung pendidikan putra daerah di Bojonegoro guna mewujudkan sumber daya manusia yang berkompeten. Harapan kami juga terus akan berlanjut dan tuntas di 2023," pungkasnya. Mensesneg RI, Pratikno menjelaskan, menyiapkan pendidikan Bojonegoro Masa Depan bisa dilakukan dengan metode membangun ruang kelas dan ruang belajar pada masa depan yang kreatif, kolaboratif, serta berbasis pengalaman dan didukung teknologi/dugital, tetapi aman dan inklusif. "Aman dan inklusif di sini adalah fasilitas darurat/tanggap bencana, bebas kerusakan. Fasilitas ramah disabilitas, dan lingkungan bebas perundungan/diskriminasi," ujar pria kelahiran asli Bojonegoro ini. Mensesneg mencontohkan pendidikan yang didukung teknologi dengan adanya SDN Dolokgede yang beberapa waktu diresmikan. Yakni kelas digital dengan akses internet, komputer untuk setiap anak, akses pembelajaran daring. "Serta perangkat kolaborasi daring yang memungkinkan pembelajaran sesuai kecepatan masing-masing dan meniru skenario kerja nyata," papar mantan Rektor Universitas Gajah Mada ini. (top/har)

Sumber: