Vixion Hilang di Jalan Gundih, Korban Curigai Anak Kos
Surabaya, memorandum.co.id - Merasa penasaran dengan motornya hilang, Setyono kemudian menghampiri kamar HS, anak kos di rumahnya. Alhasil, dia tidak menemukan HS di kamarnya, malahan ia menemukan catatan hasil kejahatan yang tertinggal. Buku yang ditemukan, berisi hasil kejahatan selama sebulan. Tidak hanya mencuri motor, melainkan HP. Semuanya sudah terjual dan total hasilnya mencapai Rp 67 juta. Setelah kejadian ini HS pergi tanpa pamit dan tidak kembali lagi ke kos. Setyono mengatakan, malam setelah kejadian ia hendak bertanya ke kamar HS, asal Madura, perihal motornya yang raib. Dia tidak mendapati HS, pintu kamarnya juga dalam keadaan tidak dikunci serta barang-barangnya, seperti tas dan pakaian sudah dibawa pergi. "Saat memeriksa kamar kosnya itulah, saya menemukan buku milik penghuni kos yang tertinggal. Dari sini saya akhirnya curiga bahwa dia sebagai pelakunya," beber Setyono. Terbukti, usai melihat isi tulisan dan terdapat catatan HS, isinya mencengangkan. Ternyata, selain mencuri motornya juga menggasak Honda Beat, Yamaha Mio, Vario, Suzuki Satria, Lexi. Motor-motor hasil kejahatannya itu, sudah dilakukan pelaku selama kurun waktu sebulan di beberapa kali tempat kejadian perkara (TKP). Selain itu, pelaku juga juga mencuri HP. Semua hasil kejahatannya itu sudah dijual. "Jadi dalam buku catatan tertulis daftar motor dan HP yang telah dicuri. Diduga sudah dijual dan hasil kejahatannya total mencapai Rp 63 juta dalam sebulan," beber Setyono. Bahkan, pelaku juga menulis puisi dan nama serta alamat rumahnya di daerah Karang Tembok. Akhirnya berbekal buku catatan ini, Setyono melapor ke Polsek Bubutan. "Anak ini memang pemain. Dan sudah berulang kali mencuri motor dan HP. Saya tidak menuduh anak yang kos di rumah saya pak, tapi temuan buku catatan membuat saya curiga kepadanya," ungkap dia. Setyono menambahkan, setelah laporan polisi datang ke rumahnya untuk mengecek dan memotret TKP dan mengamankan buku catatan yang ditemukan sebagai barang bukti untuk menangkap pelakunya. Setelah kejadian motor hilang, kata Setyono, penghuni kos, HS tidak pernah kembali lagi. Dan hanya menyisahkan buku catatan hasil kejahatannya. Menurut Setyono, selama indekos di rumahnya, saat dimintai KTP HS selalu berkelit. "Dia alasan masih difotokopi, masih dalam pengiriman ke Pamekasan, Madura, hingga kejadian curanmor ini," bebernya. HS ini, baru indekos di rumah Setyono seminggu. Setelah itu ada kejadian hilangnya motornya. Aktivitas HS selama ngekos di rumahnya, HS kalau keluar malam dan biasanya ngopi di warung kopi di daerah Kranggan. " Ada tetangga yang pernah lihat, bahwa HS ini mantan napi narkoba. Bahkan HS ini saat ngopi mengaku ke penjaga kos sebagai bandar narkoba," tukas Setyono. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Setyono (31), warga Jalan Gundih II, kehilangan Vixion L 5861 HR saat menunggu ibunya yang sakit. (rio/fer)
Sumber: