Sakit Hati Cinta Ditolak, Tega Bacok Petugas Kebersihan

Sakit Hati Cinta Ditolak, Tega Bacok Petugas Kebersihan

Surabaya, memorandum.co.id - Anggota Reskrim Polsek Genteng berhasil meringkus pelaku pembacokan di Jalan Undaan Wetan, tepatnya di depan apotek Metro Farma.

Tersangka M Firman (22) diringkus di rumah kerabatnya di Njenu, Tuban. Pemuda asli Tuban ini, tidak lain adalah mantan kekasih korban, Fatmala (21), cleaning service atau petugas kebersihan di RS Adi Husada,  yang tinggal di Jalan Kalianyar.

Penangkapan terhadap Firman setelah membacok korban menggunakan parang hingga terluka parah di kepala. Akibatnya, wanita tersebut harus dilarikan ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan medis.

"Tersangka membacok kepada bagian belakang korban menggunakan sajam jenis bendo bebeberapa kali," kata Kanitreskrim Polsek Genteng Iptu Sutrisno, Minggu (21/2).

Kejadian bermula korban berangkat bekerja  menuju RS Adi Husada pada Jumat (5/2) pagi. Sesampai di tempat kejadian perkara (TKP), tiba-tiba dihentikan Firman yang saat itu mengendarai motor.

Kemudian Firman mengutarakan niatnya untuk kembali menjadi  kekasihnya, tapi ditolak oleh korban. Tolakan itu, membuat tersangka emosi dan terjadi cekcok.

Lalu Firman mengambil parang yang telah dipersiapkan di dalam tasnya dan membacok korban hingga beberapa kali di kepala. Akibatnya, korban tersungkur ke aspal mandi darah.  "Di kepala korban ada tiga luka robek akibat disabet parang," jelas Sutrisno.

Setelah melampiaskan emosinya, Firman lalu melarikan diri dengan putar melawan  arus ke Jalan Jagalan. Sedangkan korban dibantu warga sekitar dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

Anggota reskrim Polsek Genteng yang mendapatkan laporan kejadian ini, langsung melakukan penyelidikan dan memeriksa beberapa saksi di TKP.

Setelah mengidentifikasi pelaku pembacokan adalah Firman, polisi lantas melakukan pengejaran ke Kediri, Bojonegoro, dan berhasil ditangkap saat bersembuyi di rumah kerabatnya di Tuban.

Kemudian polisi membawanya ke Surabaya guna diproses hukum dan penyidikan lebih lanjut.  Kini mendekam di tahanan Mapolsek Genteng.

Di hadapan penyidik, Firman mengakui semua perbuatannya. Ia terpaksa membacok korban karena sewaktu diajak pacaran lagi tidak mau. "Karena emosi, saya langsung membacok korban beberapa kali," terang Firman.

Usai membacok, Firman kabur ke rumah teman dan kerabatnya yang ada di Kediri dan Bojonegoro. Dirasa aman, dia pulang ke Tuban dan bersembunyi di rumah saudara. "Saya akhirnya ditangkap polisi," pungkas pria bujangan ini. (rio/udi)

Sumber: