PMI Jember Kerahkan 4 Tim Wash di Rumah Warga Terdampak Banjir
Jember, Memorandum.co.id - Tim Tanggap Darurat Bencana (TDB) PMI Kabupaten Jember memasuki hari kelima, Selasa (18/1), dan telah menyelesaikan pembersihan 35 sumur warga korban terdampak banjir di Dusun Kraton, Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo. “Tim Wash PMI Kabupaten Jember sudah menyelesaikan sebanyak empat puluh lima lubang sumur dilakukan normalisasi (pengurasan) hingga besih dan memberi tawas di rumah-rumah warga yang banyak memasukkan air lumpur," kata Ketua PMI Kabupaten Jember, H EA Zaenal Marzuki. Sumur jadi prioritas pembersihan Tim Wash PMI Kabupaten Jember, mengingat warga mulai kembali ke rumah masing-masing dan membutuhkan air bersih untuk masak, bersih-bersih dan kebutuhan lainnya. "Untuk mempercepat penanganan, Tim Wash menambah personil dengan menambah dua alat mesin diesel, sehingga menjadi empat tim untuk mempercepat penyelesaian tugas. Hasil assesment relawan PMI Jember terdapat 814 KK yang tersebar di RW 1, 2 dan 3 Dusun Kraton Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo yang terdampak banjir terparah. Pada hari kelima hujan masih terus mengguyur namun genangan air mulai surut. Berdasarkan situasi tersebut, Posko TDB PMI Kabupaten Jember menerjunkan tim Wash yang terdiri dari 11 personil dengan peralatan lengkap untuk mensterilkan sumur-sumur warga yang terendam agar dapat digunakan memasak maupun keperluan lainnya. “Hari ini, Selasa (19/1) tim wash menyisir sumur warga yang berada di wilayah RT 1, 2 dan 3 RW 1 Dusun Kraton untuk disterilkan dengan dikuras kemudian setelah bersih sumur tersebut diberi tawas,” imbuhnya. PMI Jember menurunkan 4 alat sedot air dan armada untuk menguras sumur hingga bersih dan membutuhkan waktu 30 hingga 60 menit. Dalam sehari bisa menuntaskan kurang lebih 15 sumur. Namun kegiatan sterilisasi sumur kemarin terkendala hujan sehingga kegiatan Wash dilanjutkan hari ini. Banjir di kawasan ini bisa disebut sebagai banjir kiriman, mengingat kawasan Dusun Kraton merupakan kawasan hilir daerah aliran Sungai Mayang dan Gladak Putih yang kemudian melintasi Desa Wonoasri. Sungai di Dusun Kraton diperparah karena mendapatkan kiriman dari Sungai Gladak Putih yang berada di kawasan Curahnongko, Tempurejo. Air sungai itu meluber ke jalanan dan permukiman warga. Genangan air luapannya mencapai 1 meter sehingga warga tidak dapat beraktivitas seperti biasa seperti memasak dan mencuci karena sumur warga juga terendam banjir. (edy)
Sumber: