Pagar Beton Exit Tol Pasar Turi Jadi Sarang Tumpukan Sampah Liar

Pagar Beton Exit Tol Pasar Turi Jadi Sarang Tumpukan Sampah Liar

Surabaya, memorandum.co.id - Tahunan mengintip, namun tidak juga dilirik. Sampah liar milik warga kini kian menumpuk dan bersarang di balik pagar beton exit tol Pasar Turi, Jalan Dupak Rukun, Surabaya. Pantauan memorandum.co.id, Selasa (05/01/2021), ada tiga titik sampah yang nampak mengintip dari balik beton yang berdiri di sepanjang Jalan Dupak Rukun dekat exit tol Pasar Turi. Di dalam pagar beton tersebut semula hanya lahan kosong yang ditumbuhi rumput dan pohon namun kini dipenuhi tumpukan sampah yang sudah menggunung. "Sekitar 3 tahun lebih tidak pernah lagi diangkut sama petugas, mungkin capek karena warga terus-terusan buang sampah di sana sementara akses masuk tidak ada," ujar Hasim, pemilik Toko Aksesoris Mobil yang rukonya berdiri tepat di depan salah satu titik sampah yang mengintip. Diakui Hasim, hampir setiap hari ada yang membuang sampah di lokasi. Pelakunya mulai dari yang mengendarai roda dua, pick up, dan bentor. Biasanya mereka beraksi saat malam hari. "Rata-rata saat saya tegur mereka katakan, malas karena jauh TPS-nya (tempat pembuangan sementara)," tambah Hasim. Dari keterangan warga lain yang tinggal di sekitar lokasi, rupanya membuang sampah di balik pagar beton sudah menjadi kebiasaan warga. "Ya, sudah 10 tahun terakhir, warga sekitar kalau buang sampah di sana, rata-rata sampahnya dibawa pakai pick up sama becak langsung gelontoran," terang Cinta pemilik warung kopi Barokah. Saat memorandum.co.id menelisik lebih lanjut, tidak ditemukan adanya akses pintu masuk untuk menuju ke dalam lahan kosong yang penuh dengan sampah. Lahan yang membatasi antara Jalan Dupak Rukun dengan pintu masuk Tol Dupak tersebut ditutup rapat oleh pagar beton. Sementara itu, 2 orang petugas DKRTH Rayon Utara yang sedang bertugas di sekitar lokasi saat dimintai tanggapan mengaku sudah lama lahan kosong tersebut menjadi gudangnya sampah. "Tidak tahu, sejak saya menjadi petugas di sini sudah ada banyak tumpukan sampah," ujar Fauzen yang mengaku sudah 4 tahun bekerja di DKRTH. Saat disinggung kenapa yang di dalam tidak sekalian diangkut, Fauzen menjawab tidak mampu karena sudah terlalu menumpuk banyak. "Tidak mampu, mas, banyak itu," katanya. Menanggapi temuan sampah yang menggunung tersebut, Plt Kepala DKRTH Kota Surabaya, Anna Fajriatin terkejut. Lebih lanjut Anna mengatakan bahwa lahan tersebut wewenangnya Jasa Marga. "Sudah saya cek ke teman-teman, itu masuk kewenangannya Jasa Marga, masa sampai 3 tahun ya," jawab Anna. Dari hasil pengamatan di lokasi, selain didominasi oleh limbah rumah tangga juga nampak ada ban truk yang terkapar, ada pula ban motor, potongan sofa kursi, gabus dan beberapa kayu serta triplek turut menghiasi. (mg3/fer)

Sumber: