Debat Publik Pertama, QA Tawarkan Pengetasan Pengangguran lewat KPM

Debat Publik Pertama, QA Tawarkan Pengetasan Pengangguran lewat KPM

  Gresik, memorandum.co.id - Pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Gresik nomor urut 1 Moh Qosim-Asluchul Alif (QA) tawarkan program pengentasan pengangguran lewat kartu pemuda bangkit (KPB). Hal tersebut disampaikan QA dalam debat publik pertama yang digelar Jumat (20/11/2020) malam. Dalam pemaparan visi-misinya, salah satu perhatian yang dituju QA adalah pengentasan pengangguran. Mereka berkomitmen untuk menurunkan bahkan meniadakan pengangguran yang ada di Kota Pudak. "Kami Qosim-Alif berkomitmen untuk mewujudkan Gresik Religius, Sehat, Berkelanjutan dan Sejahtera Untuk Semua," beber Qosim memaparkan visi misinya. Qosim menyebut, religiusitas atau keagamaan harus menjadi dasar fundamen yang kuat. Sebab, ketika nilai keagamaan dapat tumbuh dan teguh di setiap sendi pemerintahan dan masyarakat, tentu akan membawa keberkahan berdampak baik pada upaya membangun Gresik yang bersih dan sejahtera untuk semua. Sementara itu, wakilnya Asluchul Alif mengatakan, untuk mewujudkan visi misi tersebut salah satu fokus yang akan disoroti adalah pengentasan pengangguran. Diakui bahwa di Kota Santri ini masih banyak pengangguran, khususnya di kalangan pemuda. "Kami akan koordinasi hingga tingkat desa, untuk mendata secara faktual jumlah pengangguran yang ada di Gresik. Selanjutnya berkoordinasi dengan perusahaan-perusahaan untuk mencari tahu kebutuhan pabrik agar bisa disesuaikan dengan sumber daya manusia yang ada," tutur Ketua DPC Gerindra Gresik tersebut. Pihaknya berjanji, jika terpilih nanti akan menyediakan kartu pemuda bangkit dan kartu UMKM bangkit. Ini sebagai salah satu solusi konkrit untuk mengentaskan pengangguran. "Dengan kartu pemuda bangkit, setiap pemuda nantinya mendapat fasilitas pelatihan sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan. Dan dengan kartu UMKM bangkit ini mendorong setiap pemuda untuk menjadi pengusaha dengan cara memberikan insentif," imbuhnya. Tidak hanya itu, pihaknya juga akan merealisasikan Gresik Smart City. Gresik memiliki big data yang bisa diakses dengan mudah. Sehingga transparansi dan kontrol dapat terlaksana dengan baik. Sementara itu, lawan debat QA dalam hal ini paslon nomor urut 2, Fandi Akhmad Yani-Aminatun Habibah (NIAT) dalam debat tersebut menyoroti berbagai permasalahan yang ada di Gresik. Di antaranya pendidikan, akses transportasi dan industri. Pihaknya pun mengusung nawa karsa misi untuk merealisasikan visi mewujudkan Gresik baru yang mandiri, sejahtera, berdaya saing dan berkelanjutan berdasarkan akhlaqul karimah. Dalam program pengentasan pengangguran, pihaknya menjanjikan membuka lapangan kerja seluas-luasnya. (and/har/fer)

Sumber: