4.100 Sak Pupuk Disalurkan Pemkab Lumajang Bagi Petani Tembakau
Hairil Kadis, DKPP Lumajang (dua dari kanan) Saat Menyerahkan Bantuan Pupuk-Biro Lumajang-
LUMAJANG, MEMORANDUM - Pemerintah Kabupaten Lumajang menyalurkan bantuan pupuk ZA bagi petani tembakau. pupuk tersebut merupakan bantuan yang bersumber dari anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil tembakau (DBHCHT) Pemkab. Lumajang TA 2024.
"Tahun ini kita mengalokasi di 15 kecamatan ada 65 poktan dan luasan yang tercover 909,14 hektar dengan jumlah pupuk yang dibantukan sejumlah 4100 sak dimana masing-masing saknya 50kg," ungkap Kepala Bidang Perkebunan Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kabupaten Lumajang, Mamik Woroarijati saat dikonfirmasi di kantornya, Senin 15 Juli 2024.
Mamik juga menjelaskan, bantuan pupuk ini diperuntukkan bagi petani tembakau. Tujuannya untuk membantu petani agar dapat memenuhi sarana produksi yang berimbas terhadap peningkatan produksi tembakau itu sendiri.
"Kita fokus bantuan pupuk karena ini yang benar-benar dibutuhkan oleh petani, kami bantu dengan pupuk ZA, meskipun agak sulit, non subsidi dan lumayan mahal, karena ini request dari petani, benar-benar yang mereka butuhkan," ungkapnya.
BACA JUGA:Restorasi Lahan Jadi Upaya Strategis Pemkab Lumajang Hadapi Bencana Kekeringan
Selain itu, dalam menentukan target sasaran penerima bantuan, DPKP juga menggandeng Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Lumajang dan perusahaan produsen tembakau seperti AOI dan IDS.
"Tujuannya agar tidak salah sasaran, jadi kalau yang dibantu benar-benar menanam dan ini pun kita evaluasi, misalkan ditemukan waktu droping tidak menanam nanti akan kita berikan kepada yang menanam," terangnya.
Ia menambahkan, bahwa pendistribusian bantuan pupuk dari penyedia hingga kelompok tani sudah selesai dilakukan. Namun untuk pendistribusian ke tingkat petani masih harus menunggu hasil uji lab yang akan dilakukan oleh Sucofindo untuk memastikan kualitas pupuk sesuai.
"Distribusi dari penyedia sampai kelompok tani sudah 100 persen. Pendistribusiannya sampai pada titik bagi terdekat yakni sampai ke alamat kelompok tani sehingga petani tidak kesulitan. Untuk pembagiannya (ke petani,red) akan kita lakukan setelah uji lab oleh Sucofindo titik bagi terakhir, mereka ambil sampling pupuk di Pasirian dan Tempeh," pungkasnya.(Ags)
Sumber: