Tidak Surutkan Kegiatan Ramadan

Tidak Surutkan Kegiatan Ramadan

SURABAYA - Tidak ada yang berbeda di Masjid Muhammad Cheng Hoo, dalam Ramadan tahun ini. Masjid bercorak Tionghoa yang bertempat di Jalan Gading Nomor 2 Surabaya ini, tetap sepenuh hati menyediakan takjil dan buka puasa bagi jemaah yang beribadah di tempat tersebut. Menurut Wakil Ketua Yayasan Masjid Muhammad Cheng Hoo Indonesia Cabang Surabaya Haji Hasan Basri, ada sedikit perbedaan Masjid Muhammad Cheng Hoo dalam menyambut puasa tahun ini, yakni dalam hal donasi. Hanya saja, hal itu tidak mengurangi maupun mempengaruhi kegiatan selama Ramadan. Biasanya, kata Hasan Basri, donasi yang masuk sudah terkumpul sejak dua pekan sebelum puasa. Namun, kali ini semakin dekat dengan hari pertama puasa. Tapi, hal tersebut tidak mempengaruhi kegiatan dan mengurangi nominal dana dari tahun sebelumnya. "Mungkin semua ini terjadi memang karena ekonomi sedang melesu, tapi semua tergantung dari niatnya masing-masing," kata Hasan Basri atau dikenal dengan nama Tionghoanya, Liem Fuk Shan, Senin (6/5). Tidak tanggung-tanggung, untuk mempersiapkan kegiatan buka bersama di hari pertama puasa kali ini, pihaknya menyediakan sedikitnya 500 porsi nasi kotak untuk jemaah dewasa. Ditambah lagi, ada 100 porsi khusus untuk anak-anak. Belum lagi saat akhir pekan, Masjid Muhammad Cheng Hoo menyediakan 800 nasi kotak. Diakui Hasan Basri, hal tersebut tidak terlepas dari bantuan para donatur dari berbagai profesi di antaranya pengusaha hingga masyarakat menengah. Di luar masalah tersebut, ada satu masalah yang sejak dulu masih mengganjal di manajemen. Yakni kurangnya tenaga bantuan atau relawan saat jemaah masjid sedang membeludak. Terlebih lagi saat masjid sedang ada event. Peserta yang hadir bisa mencapai 1.000 orang. Belum lagi, ditambah jemaah terdaftar sebanyak 700 peserta. "Maka dari itu setiap ada kegiatan di Masjid Cheng Hoo, seperti buka bersama yang hadir hanyalah peserta aktif.  Sedangkan untuk jemaah lain, kami imbau untuk pulang agar tidak terjadi penumpukan," tutup Hasan. Seperti diketahui masjid ini didirikan oleh 13 orang di mana sembilan orang adalah keturunan Tionghoa. Berdirinya Masjid Cheng Hoo Indonesia ini, termotivasi dari Masjid Niujie di Beijing yang dibangun pada 996 M. Pembangunan masjid dimulai dari tanggal 15 Oktober 2001. Dengan diawali dengan upacara peletakan batu pertama yang dihadiri sejumlah tokoh Tionghoa seluruh Surabaya. (fdn/nov)  

Sumber: