Warga Candi Blokade Jalan Desa, Adang Kendaraan Proyek

Warga Candi Blokade Jalan Desa, Adang Kendaraan Proyek

Sidoarjo, Memorandum.co.id - Ratusan warga Desa Sidodadi, Kecamatan Candi, Sidoarjo memblokade perempatan jalan perbatasan antara jalan Desa Sidodadi dan Sepande. Warga menuntut pembaharuan perjanjian yang telah ditandatangani sebelumnya. Akibat blokade jalan desa itu, puluhan kendaraan proyek berhenti di perbatasan desa. Dalam aksi blokade jalan desa itu didominasi oleh emak-emak, bahkan juga ada anak-anak. Alhasil dari penutupan jalan desa tersebut puluhan truk yang mengangkut sertu milik PT. PII ( Purnama Indo Investama) terpaksa harus parkir di pinggir jalan. Menurut Sumadj, Ketua RT 9 Desa Sidodadi, Kecamatan Candi, kegiatan blokade jalan itu, adalah spontanitas warga. Karena di picu perjanjian antara warga dan pihak pengembang perumahan yang sudah habis masa berlakunya. "Perjanjian antara warga dengan pihak pengembang perumahan itu sudah berakhir. Namun masih banyak truk-truk pengangkut material masih melewati jalan desa," kata Sumadji di lokasi, Kamis (22/10/2020). Sumadji menambahkan, perjanjian itu berlaku selama empat bulan dimulai 18 Mei, dan berahkir tanggal 18 September 2020. Perjanjian masa berlaku sudah habis, namun dari pihak pengembang belum melakukan pembaruan perjanjian. "Sebenarnya tanggal 21 September kemarin ada pertemuan antara warga dan pihak pengembang, tapi hasilnya belum ada kesepakatan," tambah Sumadji. Sementara itu di tempat yang sama Ali Hasan, sebagai kuasa hukum warga Desa Sidodadi RT 9 Kecamatan Candi mengatakan, dalam proses pembuatan perumahan Mutiara City itu sebelumnya ada semacam perjanjian. Antara warga dan pihak pengembang. "Karena perjanjian itu sudah tidak berlaku, maka warga minta perjanjian itu di perbarui. Selain itu juga ada kesepakatan-kesepakatannya juga di perbarui. Sebenarnya sudah ada pertemuan, namun hasil kesepakatan tersebut tidak sesuai saat pertemuan itu," tandas Ali. Dari pantauan di lokasi bahwa puluhan warga itu blokade jalan desa mulai pagi hari. Akibatnya puluhan truk pengangkut material pengurukan tidak dizinkan masuk melewati jalan desa dan berhenti di batas desa.Hingga berita ini dibuat warga tetap memblokir jalan desa.(ags/jok)

Sumber: