Mengendarai Motor, Janda Muda Ledokombo Disiram Air Keras

Mengendarai Motor, Janda Muda Ledokombo Disiram Air Keras

JEMBER - Rofikah (28), janda muda asal Dusun Kopang RT 01/RW 005, Desa Slateng, Kecamatan Ledokombo, disiram air keras oleh orang tak dikenal, Senin (15/4) pukul 18.30. Akibatnya, korban menderita luka bakar di bagian leher belakang, pantat, dan lengan kanan. Informasi yang dihimpun, tidak ada yang tahu pasti siapa pelakunya, karena tiba-tiba korban yang mengendarai motor Honda Vario nopol P 5359 GK, di Jalan Hayam Wuruk, Kelurahan/ Kecamatan Kaliwates, tiba-tiba menepi dan berteriak minta tolong. Tentu saja hal itu mengundang perhatian pengguna jalan dan warga sekitar. "Perempuan tersebut (korban) tiba-tiba menepi dan menjerit minta tolong katanya kepanasan. Kemudian saya siram dengan air malah dibagian belakang tubuhnya keluar asap, beruntung ada tepung, kemudian saya taburi kebagian tangangan dan badannya," ujar Agus, pejual nasi goreng di lokasi kejadian. Masih menurut Agus, tidak lama kemudian ada mobil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember yang sedang lewat, sehingga dihentikan oleh warga. Selanjutnya korban dinaikan ke mobil untuk dibawa ke rumah sakit. "Koban dibawa ke Rumah Sakit Kaliwates Jember," lanjut Agus. Dari bekas yang ada di jok motor, menurut Agus bila korban disiram menggunakan air keras. Sedangkan menurut keterangan, Fery Sukirno, anggota BPBD Kabupaten Jember, yang membawa korban ke rumah sakit, bila korban mengalami seperti luka bakar. “Karena ada kulit yang mengelupas," terang Fery. Kapolsek Kaliwates Kompol Supadi, yang mendapat informasi bila ada korban disiram air keras, segera meluncur ke rumah sakit bersama anggotanya. Dari informasi yang didapat, bila korban berstatus janda dan bekerja di batik Lazarus, baru dua bulan. "Korban masih menjalani perawatan intensif akibat mengalami luka bakar oleh cairan air keras. Untuk siapa pelakunya dan latar belakang kejadian ini, masih dalam pendalaman dari keterangan saksi lokasi kejadian dan keterangan korban," terang Supadi. (edy/tyo)  

Sumber: