Kemarau Basah, Hama Wereng Serang Ribuan Hektar Lahan Pertanian Jatim

Kemarau Basah, Hama Wereng Serang Ribuan Hektar Lahan Pertanian Jatim

Surabaya, Memorandum.co.id - Memasuki puncak musim kemarau basah, sejumlah tanaman petani mulai dihantui serangan hama wereng batang coklat. Ancaman gagal panen tanaman padi seluas 1.293,91 Ha meresahkan petani di kab/kota Jawa Timur. Upaya antisipasi hama wereng yang merusak tanaman petani, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim menyediakan stok obat pembasmi hama wereng batang coklat (pestisida) di Jawa Timur sebanyak 31.648,46 liter. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur, Hadi Sulistyo mengatakan, saat ini Jatim memang sedang memasuki musim kemarau basah. Akibatnya, banyak serangan hama wereng hama batang coklat di 38 kab/kota di Jawa Timur. "Sekarang masuk musim kemarau basah tentunya serangan hama wereng harus tetap di waspadai," kata Hadi saat dihubungi, Rabu (26/8). Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, luas keadaan serangan-serangan hama wereng batang coklat periode 1-15 Agustus 2020 di Jawa Timur seluas 1.293,91 ha. Sedangkan luas tanam padi pada periode yang sama dengan luas lahan 374.080,21 ha. "Presentase dampak serangan hama wereng batang coklat terhadap lahan tanam padi tidak terjadi segnifikan, hanya sebesar 0,34589%," ungkap Hadi. Dengan munculnya serangan hama ini, Hadi Sulistyo meminta agar pemerintah daerah (pemda) kab/kota di Jawa Timur segera mempersiapkan lebih dini untuk mengatasi serangan hama tersebut. "Kami minta pemda segera mempersiapkan diri apabila terjadi serangan hama penyakit," tegas Hadi. Hadi menjelaskan, jika memang didapati ada tanaman yang terserang hama, pemda diminta agar segera mengirimkan surat kepada Pemprov Jatim agar mendapatkan bantuan berupa obat hama. "Bagi daerah yang terkena serangan hama bisa segera mengirim surat untuk bantuan obat hama penyakit tersebut. Akan segera kami tindak lanjuti," ungkapnya. Untuk prosedur pengajuan, lanjutnya, ada satgas proteksi hama penyakit di masing-masing daerah, cukup dengan mengajukan melalui dinas pertanian kabupaten/kota. Selanjutnya bisa diusulkan ke Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim. "Langsung saja satgas proteksi hama yang ada di daerah tersebut mengajukan melalui dinas kab/kota untuk diusulkan ke dinas provinsi," ujarnya. Terkait dampak pandemi Covid-19 terhadap sektor pertanian, Hadi mengatakan, meski ada dampaknya namun tidak terlalu besar. Menurutnya, pertanian merupakan sektor yang paling aman dari dampak Pandemi Covid-19. "Untuk distribusi hasil pertanian, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas terkait agar hasil pertanian bisa terjual dan tidak memberatkan petani. Kita juga sudah melakukan pemetaan ketersediaan stok pangan. Jangan sampai ada kendala karena Jatim ini andalan Indonesia. Produksi padi kita selalu surplus," tandasnya. Ka UPT Proteksi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, Irita menambahkan, telah melakukan langkah pemberian pestisida di sejumlah daerah yang terserang hama wereng batang coklat. Irita mengaku, urutan daerah paling tinggi terdampak hama wereng batang coklat, diantaranya Bojonegoro seluas 310.45 ha, Gresik 306.50 ha, Madiun 160.00 ha, dan disusul daerah Situbondo 85.20 ha. "Intinya kami setiap hari terus bergerak. Saat ini fokus pemberantasan hama di daerah Jember, besok kita berangkat ke Bojonegoro, Madiun, dan lamongan," pungkasnya.(why)

Sumber: