Dana Stimulan Tak Kunjung Cair, Kampung Tangguh Surabaya Mrotoli

Dana Stimulan Tak Kunjung Cair, Kampung Tangguh Surabaya Mrotoli

Surabaya, Memorandum.co.id - Dana stimulan untuk Kampung Tangguh yang dijanjikan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tak kunjung cair. Alhasil, aktivitas sebagian Kampung Tangguh di Kota Surabaya tampak lesu. Bahkan, sebagian kampung tangguh di Kota Pahlawan sudah mulai mrotoli dan bertumbangan. Ketua RW 04 Kelurahan Gununganyar, Prawoto mengatakan, dari 19 Kampung Tangguh di wilayah RW 04 Gununganyar kini tinggal dua Kampung Tangguh yang masih beraktivitas. "Yang aktif di RT 13 dan RT 16 itu pun hanya di perumahan, selebihnya Kampung Tangguh sudah banyak yang bubar dengan alasan warga sudah capek," kata Prawoto, Jumat (7/8). Kenapa aktivitas Kampung Tangguh mulai lesu? Prawoto menjelaskan, awalnya didirikan Kampung Tangguh memakai anggaran swadaya warga yang terbatas. Jika tarikan iuran dari swadaya warga secara terus menerus digunakan operasional ini kemudian dikeluhkan warga. "Intinya pengurus sudah capek. Karena sudah bosan dengan alasan tidak ada bantuan atau support anggaran dari pemerintah dan kita sudah menganggap corona tidak ada," ungkapnya. Koordinator Wani Sejahtera Kampung Tangguh Bendul Merisi RW 03, Bagus juga mengaku belum ada dana stimulan yang turun dari Pemkot Surabaya. Ia juga meminta bila memang ada dana untuk Kampung Tangguh agar segera diturunkan. "Belum ada dana untuk Kampung Tangguh yang turun. Hanya dana bantuan sosial bagi warga terdampak Covid-19 saja yang turun dan itu pun belum merata," terangnya. Bagus menjelaskan, untuk awal pembuatan Kampung Tangguh saja sudah menghabiskan dana sekitar Rp 10 juta. Dana ini dipakai untuk membuat pagar, biaya pengelasan dan konsumsi jaga pada minggu pertama Kampung Tangguh di tempatnya. "Sekarang kami membuat enam portal di gang. Sampai tiang besi penyangga tenda yang dimiliki kampung, diubah menjadi portal. Untuk biaya portal saja sudah habis sekitar sepuluh juta. Belum yang lainnya," imbuhnya. Bagus juga mengaku kurang mengetahui kapan dana stimulan akan diturunkan di setiap Kampung Tangguh. "Untuk dari saya sendiri belum tahu informasi tersebut. Ya semoga beneran ada dana untuk Kampung Tangguh," tukasnya. Sedangkan Ketua RT 4 RW 5 Kelurahan Bubutan, Muhammad Nur Taufik mengatakan, anggaran hingga saat ini hanya wacana saja. "Saya kira janji itu hanya untuk kepentingan politik saja," ujarnya. Menurutnya, kalau pemerintah jujur dan serius menangani pandemi covid-19 di Surabaya, harusnya dana stimulan itu sudah dicairkan jauh-jauh hari. Hal senada disampaikan Wakil Ketua RW 04 Kelurahan Wonorejo, Eko Sulistyo. Dia mengaku tidak mengetahui bakal ada dana stimulan dari Pemkot. Sejak dilaunching oleh Pemkot, lanjutnya, tidak ada dana sedikitpun yang mengucur. "Dana stimulan kita belum ada. Sejak kapan itu bilang ada dana stimulan? Belum ada, walau Kampung Tangguh ini pernah dilaunching oleh Pemkot. Dulu itu kan juga dilaunching sebagai bentuk apresiasi saja dari Pemkot dan Kapolda. Ya sudah kami juga engga berharap lebih," tuturnya. Eko, sapaan akrabnya mengeluhkan bahwa Kampung Tangguh yang digawanginya sampai harus meminjam uang sebanyak Rp 2,5 juta. Sebab, kekurangan donatur yang mau menyumbangkan dana. "Selama ini pendanaan berasal dari donatur. Kami juga pinjam dana talangan dulu sebesar 2,5 juta. Tapi pengembaliannya ditanggung salah satu tokoh masyarakat," keluhnya. Dari data yang terhimpun, Pemkot Surabaya masih menunggu jawaban resmi dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) agar dana stimulan sebesar Rp 10 juta itu bisa segera dicairkan. Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kota Surabaya, Hendro Gunawan mengaku, jawaban BPK sudah ada di tangan Pemkot. Sekarang pihaknya sedang meramu Juknis pencairan dana stimulan tersebut. "Jawaban BPK sudah ada. Sekarang kami sedang membuat laporan ke Ibu Wali Kota," ujar Hendro. Rencananya, dalam waktu dekat ini, Pemkot menargetkan dana stimulan ini segera cair serta bisa didistribusikan di Kampung Tangguh di Kota Surabaya. "Insyaallah secepatnya. Mohon doanya ya biar segera selesai," katanya. Sebelumnya, Wishnu Sakti Buana (WSB), Wakil Wali Kota Surabaya menjanjikan penambahan dana stimulan untuk Kampung Tangguh di Surabaya. Namun dana itu disebut-sebut masih belum dicairkan karena masih terganjal jawaban dari BPK.(why)

Sumber: