Viral di Medsos, Polres Probolinggo Kota Bantu Anak Putus Sekolah

Viral di Medsos, Polres Probolinggo Kota Bantu Anak Putus Sekolah

Probolinggo, memorandum.co.id - Di usia masih belia, Siti Khodijah yang ditinggal mati kedua orang tuanya sejak kecil dan putus sekolah hanya hidup dengan neneknya, Ngatik (85). Ia bersama neneknya tinggal di sebuah gubug bambu tidak lebih dari ukuran 5 x 6 meter persegi, di Desa Tongas Wetan, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo. Kondisi Siti Khodijah dan neneknya Ngatik, akhirnya sampai kepada Kapolres Probolinggo Kota AKBP Ambariyadi Wijaya. Perwira dengan pangkat dua melati itu langsung mengutus kasat binmas dan beberapa personel untuk memberikan bantuan. Remaja berusia 13 tahun itu pun merasa sangat terharu ketika kediamannya disambangi personel Polres Probolinggo Kota, Minggu (20/6/2020). Kasat Binmas AKP Retno Utami mengatakan, kehadiran personel Polres Probolinggo Kota merupakan kegiatan bakti sosial. “Kita mendapat informasi dari media sosial yang viral beberapa hari, bahwa ada seorang anak dan nenek membutuhkan uluran tangan dari dermawan,” kata Rento. Retno mengakui, bahwa bantuan yang diberikan tidaklah begitu besar nilainya. Setidaknya bantuan ini bisa meringankan dan akan bermanfaat buat keluarga mereka. Sedikit bingkisan dari Polres Probolinggo Kota, semoga bisa meringankan beban dari adik Siti Chodijah bersama nenek Ngatik. "Kami akan berkoordinasi dengan Kapolsek dan Camat Tongas agar Siti Khodijah bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah secara berkala. Dan juga mengajak kepada teman-teman yang juga mungkin mempunyai sedikit rezeki yang berlebih untuk membantu adik Siti Chodijah,” terangnya. Dalam kesempatan itu, Siti Chodijah mengungkapkan sehari-hari bersama neneknya makan hanya dengan menu tahu dan tempe atau seadanya. Bahkan, keinginannya untuk merasakan bangku sekolah dan memiliki rumah yang terbuat dari tembok dan layak. “Ya saya pengen sekolah. Pengen juga punya rumah yang layak Bu," tuturnya kepada Retno. Terpisah, Camat Tongas Abdul Ghafur, mengatakan jajarannya akan memasukan nama Siti Chodijah kedalam program jaring pengaman sosial agar kedepan Siti Chodijah bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah secara berkala. “Dalam 3 bulan adik Chodijah akan mendapatkan uang sebesar Rp 200.000 perbulan dan bisa diambil setiap 3 bulan sekali,” terangnya. Camat Tongas juga mengucapkan terima kasih kepada Polres Probolinggo Kota yang telah menyempatkan diri berkunjung ke gubuk Khadijah dan Nenek Ngatik. “Terima kasih kepada Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Ambariyadi Wijaya yang sudah sudi memperhatikan warganya. Tak sanggup kami membalasnya, semoga Tuhan melimpahkan keberkahan," ungkap Abdul Ghafur.(mhd/yud/tyo)  

Sumber: