Sebelum Dikirim ke Rutan Medaeng, Kejari Tanjung Perak Rapid Test 25 Tahanan

Sebelum Dikirim ke Rutan Medaeng, Kejari Tanjung Perak Rapid Test 25 Tahanan

Surabaya, memorandum.co.id - Puluhan tahanan rutan di kepolisian yang sudah inkracht atau berstatus terdakwa dipindahkan ke Rutan Kelas I Surabaya di Medaeng, Sidoarjo, Jumat (19/6). Untuk mengetahui kondisi para tahanan, Kejari Tanjung Perak memberlakukan protokol kesehatan dengan cara di-rapid test. Pemeriksaan para tahanan yang dikirim anggota polsek, Polestabes Surabaya, dan Polres Pelabuhan Tanjung Perak langsung dipantau Kasi Pidum Eko Budisusanto. Satu per satu, tahanan sebelum menuju ke ruang penyidik terlebih dahulu diperiksa di klinik Kejari Tanjung Perak. Pastinya, mereka diperiksa suhu tubuh dengan thermol gun dan mencuci tangan yang sudah disediakan di dekat pos keamanan. “Iya benar, hari ini kami memindahkan tahanan dengan menggunakan protokol kesehatan. Rencananya ada tiga puluh tahanan,” jelas Kasi Intelijen Erick Ludfyansyah. Lanjut Erick, para tahanan ini di-rapid test untuk memutus mata rantai Covid-19. “Kami masih menunggu hasil rapid test dulu. Kalau nonreaktif kita langsung kirim (Rutan Medaeng, red), namun kalau reaktif kita masih menunggu protokol dari dokter yang bertugas mau di karantina atau dikembalikan lagi ke tempat sebelumnya,” jelas Erick. Upaya filter yang dilakukan di Kejari Tanjung Perak ini, juga akan dilakukan di Rutan Medaeng. “Tetap dengan protokol juga filter dua kali, di kejari dan rutan,” tambahnya. Disinggung apakah nanti para tahanan ini akan langsung dimasukkan ke tahanan, Erick menambahkan bahwa mereka akan menjalani karantina hingga 14 hari ke depan. “Mereka dikarantina lagi, sebelum membaur dengan tahanan yang sudah ada. Yaitu selama 14 hari di sel khusus. Jika tidak menunjukkan gejala OTG atau ODP maka bisa dibaurkan dengan tahanan lain,” pungkas Erick. Sementara itu, Kasi Pidum Eko Budisusanto menambahkan, bahwa pihaknya menunggu para tahanan tiba di kejaksaan. “Bagi yang tadi pagi terlambat, kami arahkan penyidik ke puskesmas untuk rapid test sekaligus menunggu hasilnya,” singkatnya. Sebab, hingga pukul 11.00, baru ada 22 tahanan yang rapid test. “Data terakhir, yang kami kirim ke Rutan Medaeng ada 25 tahanan dari rencana semula 30 tahanan yang dikirim. Karena keterbatasan waktu,” pungkas Eko. (fer/tyo)  

Sumber: