Mengintip Kolam Budidaya Ikan Koi Milik AKBP Cecep Ibrahim, Pernah Ditawar WNA Ratusan Juta

Mengintip Kolam Budidaya Ikan Koi Milik AKBP Cecep Ibrahim, Pernah Ditawar WNA Ratusan Juta

Wadirintelkam Polda Jatim AKBP Cecep Ibrahim menunjukkan salah satu ikan koi miliknya--

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Gemercik air terdengar deras dari salah satu rumah di Jalan Dukuh Kupang, Rabu 7 Mei 2025, pagi. Di rumah itu, AKBP Cecep Ibrahim secara berhati-hati merawat ratusan ikan koi di kolam terpal miliknya.

Dari yang awalnya ikan koi biasa, perwira yang menjabat Wadirintelkam Polda Jatim itu memutuskan membudidaya ikan Koi dengan spek kontes. Jika sedang lepas dinas, Cecep merawat sendiri ikan koi itu.

BACA JUGA:Berawal dari Hobi, AKBP Cecep Pekerjakan Tukang Becak untuk Rawat Ikan Koi Koleksinya


Mini Kidi--

Namun, jenis ikan koi yang ada di rumah Dukuh Kupang belum seberapa. Jenis koi super ia letakkan di kolam rumahnya di Sidoarjo. Puluhan jenis ikan yang dipercaya membawa hoki itu ia pelihara di kolam berukuran 5 x 5 meter di rumahnya.

Mulai jenis kohaku, showa shansoku, shiro utsuri sanke doitsu, goshiki, dan banyak lainnya. Baginya, memelihara koi bukan sekadar hobi. Banyak hal yang memotivasi. Termasuk soal filosofi. "Saya menganggap, apapun yang bernyawa, dia bisa berdoa. Jika kita pelihara dia dengan baik. Saya anggap dia berdoa baik ke saya," kata dia.

Pria kelahiran Jawa Barat itu menyebut, banyak tantangan dan pengalaman dalam memelihara ikan Koi. Mulai perawatan air, nutrisi, dan kondisi lingkungan yang tepat. Jika salah, tidak menutup kemungkinan ikan akan sakit bahkan sampai mati.

BACA JUGA:DPRD Dukung Penuh Pengembangan Budidaya Ikan Koi di Kabupaten Blitar

Kini, ia telah memiliki ribuan ekor ikan Koi berbagai jenis dan warna. Mulai grade biasa hingga grade standar lomba. Ada kurang lebih 1000 ekor ikan koi miliknya yang dirawat di Surabaya, Sidoarjo hingga di Pare Kediri. "Ada ribuan. Kalau yang standar lomba ada 30 ekor," tandas dia.

Bahkan, ikan koi koleksi Cecep itu sukses menjuarai lomba nasional hingga tingkat internasional yang digelar di luar negeri. Ikan koi andalannya tersebut, juga sempat ditawar koleganya hingga ratusan juta. "Tidak saya kasih. Karena dari awal sudah berniat memelihara. Hoki saya," ucap dia.

Dari hobinya itu, Cecep tak menampik jika cukup kesulitan melakukan perawatan. Ia pun kemudian berinsiiatif mempekerjakan orang-orang di sekitar kolam dan tempat tinggalnya. "Yang banyak tukang becak dan petugas kebersihan," imbuh Cecep.

BACA JUGA:Lamongan Punya Kampung Ikan Koi

"Jadi kalau pagi mereka kerja. Setelah itu, sorenya saya minta mereka ke kolam untuk sekadar memberi makan ikan-ikan serta membersihkan kolam sepekan sekali. Dan mereka sangat antusias itu. Katanya buat tambahan," tandas Cecep.

Disinggung soal pengeluaran perawatan dan pakan, mantan Kasubdit I Kamneg Ditreskrimum Polda Jatim itu mengaku tak banyak. Setiap satu kolam, hanya butuh pakan sebanyak 5 kilogram. "Kalau untuk perawatan itu kan relatif. Apalagi yang bekerja itu orang butuh," tutup dia.(fdn)

Sumber: