Jadi Korban PHK, Ahli Madya Teknik Mesin Ini Sukses Budidayakan Lele Rumahan
Agus Budhi Purwanto memberikan pakan ikan lele.--
TULUNGAGUNG, MEMORANDUM.CO.ID - Menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) bukan berarti akhir dari segalanya. Hal itu dibuktikan oleh Agus Budhi Purwanto, warga Desa Tapan, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung. Pria 41 tahun ini justru bangkit dari keterpurukan dan kini sukses menjalani usaha budidaya ikan lele rumahan.
Ketika ditemui pada Minggu 9 November 2025 pagi, Agus tampak sibuk memberi pakan puluhan ribu ekor lele di kolam belakang rumahnya.
BACA JUGA:DPRD Jatim Minta Evaluasi PT Kasa Husada Pasca-PHK Karyawan

Mini Kidi--
“Sekarang jumlahnya sekitar 40 ribu ekor di 6 kolam ini, ada yang sudah siap panen, ada yang beberapa Minggu lagi," ujarnya sambil tersenyum.
Agus menceritakan, perjalanan menjadi peternak dimulai pada tahun 2018. Saat itu dirinya masih bekerja di perusahaan yang ada di Pasuruan. Hal ini dilakukan karena yakin suatu saat nanti dirinya akan kembali mengais rezeki di tanah kelahirannya itu.
BACA JUGA:Fraksi PDIP DPRD Jatim Kritik MJC, Belum Sentuh Lulusan SMK dan Korban PHK
“Saya sudah punya firasat sejak 2018, kalau kerja di perusahaan itu tidak selamanya. Saya ingin pulang ke kampung, cari rezeki di tanah sendiri,” kenangnya.
Berbekal semangat itu, Agus mulai belajar berwirausaha. Awalnya ia mencoba beternak ayam Joper dengan modal motor Vario yang dijual senilai Rp15 juta. Namun, usaha itu belum berjalan mulus karena harga jual ayam tidak sesuai harapan.
"Habis motor satu, Vario itu buat modal dan pas dijual (panen) harganya tidak bisa balik modal," urainya.
BACA JUGA:BNN Wacanakan Larang Total Vape, DPRD Surabaya Khawatir Dampak Ekonomi dan PHK Massal
Tak menyerah, Agus kemudian memanfaatkan bekas kandang ayam di samping rumahnya untuk membuat kolam ikan lele dengan sistem terpal.
Kemudian terus belajar saya, sampai akhirnya tahun 2023 lalu saya beneran di PHK. Ya sudah saya semakin serius menggeluti budidaya lele ini.
“Awalnya cuma 500 ekor. Saya pelihara sendiri, tapi waktu panen bingung jualnya. Akhirnya saya keliling dari rumah ke rumah, bahkan ke warung,” katanya sambil tertawa kecil.
Sumber:



