Usai Diprotes, Telur Breeder Menghilang

Usai Diprotes, Telur Breeder Menghilang

Batu, memorandum.co.id - Beredarnya telur breeder (bibit tetasan) yang kemarin sempat menghebohkan Kota Batu dan membuat pedagang telur melakukan aksi protes ke Dinas Pertanian Kota Batu, kini kondisi penjualan telur di Pasar Besar Batu nampak kembali dengan harga normal, Selasa (5/5). Ini diungkapkan pedagang pasar Batu, Eka Abdullah yang menyebutkan harga telur per hari ini kembali menjadi Rp 18 ribu hingga Rp 19 ribu. "Ini masih akan terus naik hingga tiga hari kedepan. Namun kemungkinan untuk melonjak hingga Rp 21 ribu masih cukup sulit karena harga terlanjur rusak," katanya. Dikatakan, peredaran telur breeder saat ini sudah jarang ditemukan di Pasar Besar Kota Batu setelah pemberitaan ramai di banyak media. Dijelaskan lebih jauh, walaupun telur breeder banyak beredar pada beberapa hari kemarin namun permintaan terhadap telur konsumsi masih lebih tinggi. Hanya saja banyak pembeli yang menyamakan harga dari telur breeder dengan telur konsumsi sehingga harga telur otomatis terjun bebas. Sementara itu, Romelah salah satu pembeli menerangkan bahwa dalam beberapa hari ini memang melihat beberapa pedagang yang mencampurkan telur bercangkang putih dan telur bercangkang cokelat dengan harga yang sama. Ia bahkan baru mengetahui bahwa telur yang memiliki cangkang putih dan berkuit tipis tersebut merupakan telur breeder. "Karena tidak tahu, tetap kita beli dan lama-lama jadi makin banyak telur cangkang putihnya. Tapi hari ini tadi tidak ada telur yang seperti itu harganya mulai naik," imbuh Romelah. Sedangkan ketika disinggung terkait peningkatan harga telur pada hari ini, ia mengaku tidak begitu terpengaruh dan menganggap harga telur masih dalam batas wajar. (arl/ari/tyo)  

Sumber: